Radarkoran.com-Dalam beberapa hari terakhir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Femonena hujan di bulan Agustus 2025 ini tentu agak "mengherankan" karena bulan Agustus identik dengan puncak musim kemarau.
Sejak awal Agustus hingga memasuki pertengahan bulan sudah beberapa kali di guyur hujan deras dengan intensitas ekstrem. Hujan yang mengguyur Kabupaten Kepahiang ini, bahkan melanda sejumlah wilayah pertanian, seperti Sengkuang tepatnya di Desa Sidorejo Kecamatan Kabawetan. Dampaknya, membuat sejumlah jalan lintas antar desa terputus akibat kiriman air dari hulu.
"Saat melintas pengendara motor dan mobil harus ekstra waspada agar tidak terjebak dalam kubangan yang berpotensi menyebabkan mogok dan kecelakaan,"ujar Tawan Warga Sidorejo
Selain mengganggu arus lalu lintas, kiriman air hujan dari atas bukit juga memperparah kerusakan jalan. Pinggir jalan mulai terkelupas dan berlubang akibat terendam dalam waktu lama serta tingginya volume kendaraan yang melintas.
BACA JUGA:Perdana di Kecamatan Kepahiang, Bupati/ Wabup Bagikan 14 Armada Pengangkut Sampah
"Genangan cukup tinggi dan deras sehingga kendaraan roda dua terpaksa harus berhenti, menunggu air agak surut. Kalau kendaraan roda empat bisa melintas dengan memperlambat saja,"ucap tawan
Warga delapan desa yang berada di wilayah Sengkuang berharap pemerintah Kabupaten dan provinsi memberikan perhatian lebih terhadap penanganan akibat luapan air kiriman dari bukit saat melintas dan memasuki drainase jalan lintas antar desa Kabawetan - Bengkok
"Tidak ada jalur pembuangan air yang memadai, jadi begitu hujan lebat, air langsung deras melintas jalan. Kalau tidak segera diperbaiki, ini akan terus jadi masalah setiap hujan seperti saat ini,”pungkasnya