Radarkoran.com - Dugaan monopoli permainan gas elpiji 3 Kilogram di Kabupaten Kepahiang sulit terendus. Di mana sejak awal ramadan 1445 H, hampir seluruh masyarakat mengeluhkan sulitnya mencari gas elpiji bersubsidi itu. Dugaan monopoli, karena bisnis dikuasa hanya oleh satu pasar saja, sehingga dampaknya kepada masyarakat secara luas.
Bupati Kepahiang, Dr. Ir Hidayattulah Sjahid, MM, IPU bersama unsur Forkompida pada Selasa 02 April 2024 melaksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak) ketersediaan gas elpiji di salah satu pangkalan di kawasan Pasar Kepahiang, yakni Pangkalan Gas Yono. Bupati mengungkapkan, diketahui bahwa per 2 hari sekali ada 100 tabung gas elpiji masuk ke Pangkalan Gas Yono.
"Ketika gas elpiji 3 kilogram masuk, pemilik pangkalan memberitahukan masyarakat lewat RT/RW setempat, artinya melihat begini gas bersubsidi memang diperuntukkan kepada masyarakat sekitar. Jadi, seharusnya tidak ada kelangkaan, karena gas elpiji ini masuk per 2 hari sekali," kata Bupati.
Kemungkinan, disampaikan Bupati, kelangkaan gas lepiji 3 Kilogram terjadi akibat meningkatkan konsumsi atau kebutuhan masyarakat akan gas bersubsidi itu. Lantaran, kuota gas yang didistribusikan ke Kabupaten Kepahiang selalu normal bahkan ada penambahan.
BACA JUGA:Bupati Sidak di Pasar Kepahiang, Cenderung Stabil tapi Harga Beras, Cabai dan Daging Turun
"Kemungkinan kelangkaan ini disebabkan permintaan atau kebutuhan gas elpiji yang meningkat pada saat bulan ramadan. Akan tetapi kita tetap mengimbau apabila masyarakat menemukan adanya dugaan pelanggaran atau penyimpangan terhadap distribusi gas elpiji 3 kilogram, segera melaporkan pada aparat," tegas Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos menerangkan bahwa, per harinya gas elpiji yang didistribusikan oleh dua agen yaitu MBA dan MKA mencapai 5.600 tabung. Gas elpiji bersubsidi itu didistribusikan ke 172 pangkalan yang ada di Kabupaten Kepahiang.
"Bahkan selama bulan ramadan ini saja setiap kali pendistribusian gas oleh agen ke pangkalan itu ada penambahan rata-rata 1 truk, yang isinya 560 tabung gas elpiji 3 Kilogram. Melihat distribusi yang mencapai 5.600 tabung per hari ini, letak kelangkaannya saya kira tidak. karena pasokan terus didistribusikan bahkan ditambah, yang akumulasi per bulannya mencapai 146 ribu tabung," jelas Jan Dalos.
Terpisah, pemilik pangkalan gas Yono menyampaikan jika distribusi gas ke pangkalannya masuk per 2 hari sekali, sebanyak 100 tabung. Pendistribusiannya ke masyarakat sesuai dengan ketentuan, yakni menunjukkan KTP bahwa masyarakat sekitar wilayah tersebut.
"Kalau saat ini baru sebatas menunjukkan KTP atau KK saja, belum ke metode scan barcode. Kami juga membatasi pembelian, jika yang membeli bermobilmewah, karena gas elpiji ini dikhususkan untuk masyarakat sekitar saja," demikian Yono.