Radarkoran.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang melalui Dinas Pertanian mendorong para petani pada 8 kecamatan di daerah supaya secara berkelanjutan mengembangkan tanaman hortikultura. Tidak hanya itu, Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang mendorong petani memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami tanaman hortikultura.
Pemanfaatan lahan tidur tersebut bertujuan dalam rangka mendongkrak produktivitas pertanian dan memanfaatkan potensi daerah. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Ir. Taufik.
Taufik mengatakan, tanaman jenis hortikultura ini merupakan budidaya yang cepat panen dalam kurun waktu 120 hari. Meski begitu, dari data yang dimiliki pihaknya, banyak lahan tidur belum digarap maksimal oleh petani, yakni mencapai 1.432 Ha. Potensi tersebut terus dimaksimalkan, mengingat jelas Taufik, banyak bantuan hortikultura yang dialokasikan pemerintah pusat untuk daerah, seperti bibit bawang putih, bawang merah, jahe, cabai dan kentang.
"Kita berharap potensi lahan produktif untuk ditanami budidaya hortikultura ini dapat dimaksimalkan oleh petani. Melalui BPP dan penyuluh pertanian, kita terus mendorong penguatan pertanian dengan budidaya hortikultura yaitu tanaman yang cepat panen," jelas Taufik.
BACA JUGA:Menggunakan DD TA 2024, Bedah Rumah Desa Renah Kurung Mulai Dikerjakan
Lanjut Taufik menyampaikan, potensi lahan yang dapat ditanami hortikultura ini adalah lahan yang sebelumnya produktif ditanami komoditas perkebunan maupun persawahan. Setelah panen produksi pangan, petani bisa menggarap lahannya dengan jenis tanaman hortikultura lainnya.
"Penggarapan lahan sawah jadi tanaman hortikultura bisa dilakukan oleh petani pascapanen padi. Jadi saat lahan kosong petani bisa menanam jenis sayur-sayuran, sehingga lahan tidak dibiarkan kosong," ujar Taufik.
Metode multitanam tersebut, lanjut Taufik, terus digalakkan oleh pihaknya, sehingga pemanfaatan lahan dapat dilakukan dengan maksimal. Meski begitu, setiap kali pendistribusian bantuan yang dialokasikan oleh Kementerian Pertanian, pihaknya melakukan survei kesiapan lahan dan kesiapan petani supaya bantuan tepat sasaran.
"Proses budidayanya juga memperhatikan lingkungan, serta memberdayakan masyarakat sekitar melalui menjadi anggota Poktan. Untuk hasilnya, secara ekonomi lebih menguntungkan masyarakat yang serius mengembangkan tanaman hortikultura. Apalagi saat ini permintaan tinggi," demikian Taufik.