Radarkoran.com - Salah satu kader Partai Golongan Karya (Golkar) Bengkulu, H. Muhammad Soleh, SE beberapa waktu lalu telah mengutus perwakilannya mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon walikota untuk kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bengkulu tahun 2024.
Disisi lain, Muhammad Solah juga merupakan salah satu fungsionaris kader partai yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar sebagai calon gubernur (Cagub) Pilkada 2024 ini, selain dari satu nama kader Golkar lainnya yang tidak asing lagi yakni Rohidin Mersyah.
Menyikapi hal demikian, Rohidin Mersyah yang juga menjabat sebagai Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Golkar Bengkulu memberikan tanggapannya. Rohidin menyebut, semua kader Golkar telah memiliki kesiapan di semua lini untuk dijadikan calon kepala daerah baik di kabupaten/kota maupun tingkatan lainnya.
"Kami siap dari sisi kesiapan kader untuk jadi calon kepala daerah dan juga siap dari sisi legislasi DPR untuk mengusung," katanya.
BACA JUGA:Belum Ada Realisasi DAK Fisik Triwulan I, Gubernur Rohidin Berikan Tanggapan
Disisi lain, Rohidin menyebut jika dari sisi ketersediaan kursi yang ada pada legislatif pada semua kabupaten/kota cukup memadai, sehingga sangat dimungkinkan keder-kader partai Golkar untuk terjun dalam kontestasi Pilkada.
"Itu saya kira sebuah sinergitas yang sangat bagus, misalnya nanti bisa bersinergi dengan baik, saya kira bisa menghasilkan sesuatu yang baik juga, " imbuhnya.
Dikonfirmasi apakah ada pelanggaran yang dilakukan Muhammad Soleh jika melakukan pencalonan sebagai calon walikota padahal menjadi salah satu fungsionaris Partai Golkar untuk Calon Gubernur, Rohidin menegaskan jika tidak ada larangan untuk melakukan hal demikian. Artinya kader tersebut diperbolehkan untuk melakukan pencalonan sebagai kepala daerah.
"Memang juga tidak ada yang mengatur bahwa tidak boleh. Justru jika mau mendaftar juga di kabupaten lain juga boleh, karena semua sekarang masih pendaftaran dan belum diterima," tegas Rohidin.
BACA JUGA:Seleksi Magang ke Jepang Masuk Tahap Akhir
Disisi lain, terkait adanya kemungkinan Muhammad Soleh sengaja diturunkan untuk merebut kemenangan di Kota, mengingat dalam segi pemilihan legislatif wilayah Kota Bengkulu dimenangkan oleh PAN (Partai Amanat Nasional), Rohidin juga memberikan tanggapan terkait hal demikian.
"Kota tidak direbut-rebut, terus mau rebut-rebutan," singkat Rohidin.