Anak dari Kepsek SD Muhammadiyah Kepahiang Berhasil Menghafal 30 Juz Al-quran

Kamis 09 May 2024 - 11:29 WIB
Reporter : Iyus Ismail
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Kisah inspiratif datang dari Rifaya Sharliz Djarha Yasa. Remaja Putri 17 tahun asal Desa Kuto Rejo Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu ini berhasil menghafalkan 30 juz Al-quran. 

Prestasi tersebut dicapai anak dari Kepsek SD Muhammadiyah Kepahiang M Syafei, SE ini selama masa belajar di pondok pesantren Tahfizh Al-Qur’an dan Bahasa Arab Bina Madani Ciawi di Bogor. Pondok pesantren ini mewisuda 31 santriwati penghafal Al-Qur’an yang telah meraih prestasi yang sangat membanggakan.

"Terima kasih ya Allah, trimakasih kiai ustaz dan ustazah, terima kasih ayah dan bunda. Alhamdulillah bisa menjadi salah seorang hafiz dari 31 santriwati yang diwisuda tahun ini," kata Sharliz sapaan akrabnya kepada Radarkoran.com, Kamis 09 Mei 2024.

Remaja kelahiran Sleman, 15 Oktober 2007 silam itu mengaku prestasinya tersebut tidak terlepas dari dukungan orang tuanya yang menginginkan dirinya untuk menjadi seorang hafiz atau penghafal Al-quran.

"Sharliz ingin sekali membanggakan ayah dan bunda. Ya Sharliz ingin membuat mereka tersenyum di dunia dan akhirat dengan memberikan mahkota surga untuk mereka berdua. Shaliz ingin bisa masuk surga bersama-sama dengan kedua orang tua," ucap putra dari pasangan M Syafei dan Yayah ini.

BACA JUGA:Manfaatkan UKS, Ciptakan Lingkungan Sekolah yang Sehat

Berlatar belakang orangtua merupakan pendidik di Muhammadiyah Kepahiang, menjadi salah satu pemicu semangat Shaliz untuk mewujudkan keinginannya menjadi penghafal Al-quran, dan bercita-cita ingin menjadi seorang pakar ilmu Al-quran.

"Jika sudah selesai SMA di pondok Bina Madani ini, saya ingin belajar di Timur Tengah, saat ini saya baru kelas II," kata dia.

Sharliz mulai menghafal Alquran sejak September 2022 lalu, kemudian berhasil merampungkan hafalannya tepat bulan April 2024. Dengan prestasinya itu, Sharliz pun diwisuda pada 7 Mei 2024 di Ciawi Bogor dengan 31 Santriwati lainnya.

Ia juga mengaku memiliki waktu khusus untuk menghafal Al-quran pada saat menjadi santri di Bina Madani Tahfizh Al-quran dan Bahasa Arab. 

Menurut Sharliz, kunci utama untuk menjadi seorang penghafal Alquran yakni harus mempunyai kemauan yang kuat.

"Kalau dari awal kita mempunyai kemauan kuat, insya allah ada saja jalannya, dan semua yang sulit pasti jadi mudah," ujarnya.

Sementara itu orang tua Sharliz, M Syafei SE menuturkan, Sharliz merupakan anak  yang memiliki semangat tinggi dalam menghafal Al-quran .

"Saya berharap dan berdoa Sharliz istiqamah dengan Al-quran dan menjadikan Al-quran sebagai pelita dalam hidup," ucapnya.

Dia menambahkan, semoga dengan hafal Al-quran kehidupan Sharliz menjadi berkah dan menjadi bekal hidup di dunia dan akhirat kelak, bisa terus memberikan yang terbaik untuk kedua orang tua, agama, dan bangsa.

Kategori :