Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mendorong agar petani dapat menanam bibit padi Gogo di kawasan Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Hal demikian lantaran masih banyak lahan tidur atau tidak digarap oleh masyarakat Pulau Enggano, terutama Desa Kahyapu Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara.
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA yang mengunjungi secara langsung Pulau Enggano dalam dua hari terakhir (24-25 Mei 2024) mengatakan, penanaman bibit padi Gogo merupakan tindakan untuk memanfaatkan lahan yang luas di Enggano.
"Kita ingin masyarakat jangan sampai membiarkan lahan ini tidur. Jadi, harus dimanfaatkan oleh masyarakat dan untuk padi Gogo ini kita pusatkan di Kahyapu," kata gubernur Rohidin pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Lebih jauh, Gubernur juga menjamin penyediaan ketersediaan bibit padi Gogo untuk masyarakat Enggano, khususnya Desa Kahyapu. Serta akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan potensi persawahan cetak.
BACA JUGA:Pemdes Diminta Optimalkan Peningkatan Ekonomi dan SDM Desa
"Kita juga akan mendorong dan memfasilitasi untuk sektor persawahan cetak selain padi Gogo di Kahyapu," ujar Rohidin Mersyah.
Sementara itu, Kepala Desa Kahyapu, Alamsyah mengatakan, untuk di desa Kahyapu sendiri memang tidak memiliki bendungan maupun irigasi untuk persawahan dan hanya memanfaatkan curah hujan untuk berladang. Sehingga ada keterbatasannya untuk persawahan yang membutuhkan pengairan irigasi.
Sedangkan untuk lahan sawah cetak, ia menyebut jika di desa Kahyapu sejauh ini terdapat berkisar 40 hektare lahan persawahan milik masyarakat.
"Persawahan ini tidak ada irigasi dan hanya mengandalkan pengairan dari curah hujan. Untuk sawah kita itu sekitar 40 hektare saja. Meskipun ada sawah cetak, masyarakat disini ada juga yang punya lahan padi darat," tutur Alamsyah.
Lebih jauh, dirinya juga menyambut baik terhadap upaya pemprov Bengkulu untuk memanfaatkan kawasan lahan tidur untuk ditanami padi Gogo. Padi gogo sendiri merupakan alternatif bagi masyarakat yang ingin bertani namun curah hujan tidak turun.
"Padi gogo ini alternatif bagi masyarakat apabila curah hujan kurang. Kemarin kami juga sudah cek dengan masyarakat mereka siap menanam 10 hektare," singkat Alamsyah.