Radarkoran.com - Sebagai salah satu sekolah penggerak di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, SDN 1 Kepahiang dituntut menjalankan program P5 atau projek penguatan profil pelajar pancasila dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dilakukan SDN 1 Kepahiang dengan menanamkan pendidikan karakter melalui budaya 5 S. Yakni senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.
"Budaya ini kita terapkan agar tidak luntur dengan adanya kecanggihan dan kemodernan hidup di masa ini yang sudah membentuk manusia yang serba berpikir praktis untuk mencapai tujuan. Sehingga, banyak generasi muda yang mendahulukan emosi dalam menyelesaikan masalah dan melupakan apa dampak yang ditimbulkan. Kesenangan sesaat menjadi tolak ukur kebahagiaan dirinya, dan melupakan apa dampak yang akan ditimbulkan untuk orang lain, " ujar Kepala SDN 1 Kepahiang, Pangku Iman, S.Pd, Sabtu 15 Juni 2024.
Dilanjutkan Pangku, disinilah tantangan semakin besar. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah memiliki peran yang penting. Beberapa ranah pendidikan yang dikenal pada saat ini adalah, pendidikan intelek, pendidikan ketrampilan, pendidikan sikap, dan pendidikan karakter (watak). Saat ini di sekolah, pendidikan karakter semakin digalakan. Hal itu menciptakan berbaga model/program penanaman karakter bagi peserta didik di lingkungan sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lain.
"Pendidikan karakter yang menekankan pada berbagai dimensi dalam proses pembentukan pribadi, diharapkan mampu membendung berbagai kemungkinan-kemungkinan negatif yang secara perlahan akan menghilangkan budaya bangasa ini. Sehingga diharapkan permasalahan yang timbul dari pergeseran etika dan moral yang dilakukan oleh para generasi muda akan semakin menurun atau bahkan menghilang, " ujarnya.
BACA JUGA:Dorong Peserta Didik Aktif dan Kreatif, TK Negeri Pembina Kepahiang Gelar Karya dan Aksi P5
Lanjut Pangku, melihat sangat pentingnya penerapan pendidikan karakter, maka pendidikan karakter begitu gencar menjadi sorotan di berbagai kalangan negeri ini. Bahkan Nadiem Makarim, selaku Mendikbud lebih mengutamakan pendidikan karakter. Hal itu dianggap penting, karena kemajuan bangsa salah satu faktor yang menentukannya adalah bagaimana karakter dari manusia yang keluar dari sistem pendidikan di Indonesia.
"Hal itu menunjukkan bahwa semua kalangan berharap generasi muda di masa depan bukan hanya seseorang yang luar biasa secara pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga seseorang yang menyadari nilai luhurnya sebagai manusia yang diharuskan memiliki tutur kata, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan etika dan moral yang berlaku baik dilingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat, " tutur Pangku.
Melalui pendidikan karakter diharapkan para generasi muda mampu memiliki pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian, tanggung jawab, kebenarian, keindahan, kebaikan, dan keimanan. Bahkan dalam dunia pendidikan dikenal 18 nilai karakter yang diharapkan dimilki oleh peserta didik.
"Hal itu meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab," demikian Pangku.