14 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi Selama 6 Bulan Terakhir

Rabu 10 Jul 2024 - 17:58 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Berdasarkan data Unit PPA Satreskrim Polres Lebong, dalam kurun waktu 6 bulan terakhir atau Januari hingga Juni 2024, tercatat sudah ada 14 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Kabupaten Lebong.

Hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius dari semua pihak untuk melakukan upaya pencegahan agar kasus kekerasan perempuan dan anak bisa ditekan.

Kapolres Lebong, AKBP. Awilzan, SIK melalui Kasat Reskrim, AKP. Rabnus Supandi di dampingi Kanit PPA, Bripka. Rangga Askar Dwi Putra, SH mengatakan dari 14 kasus yang ditangani sepanjang tahun 2024 ini, 4 berkas telah dinyatakan lengkap atau sudah P21, 3 berkas SP3, 6 berkas masih lidik, serta 1 berkas sidik.

"Sejauh ini, baru 4 berkas yang sudah dinyatakan lengkap atau P21. Sedangkan sisanya masih SP3, lidik, dan sidik," kata Rangga.

Masih kata Rangga, dari seluruh kasus yang ditangani paling banyak kasus persetubuhan anak bawah umur, pencabulan, kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT hingga kasus perzinahan atau menikah tanpa izin.

BACA JUGA:Cegah Kasus Kekerasan Anak, Ini Pesan Polres Lebong

Menurutnya, peran aktif dari seluruh orang tua terutama yang memiliki anak perempuan sangat dibutuhkan, salah satunya dengan melarang anak untuk bermain di luar rumah pada saat malam hari serta membatasi anak untuk bermain handphone.  

"Tak hanya itu, diharapkan juga kepada seluruh pemerintah desa dan kelurahan untuk dapat mengundang Unit PPA Satreskrim Polres Lebong melakukan kegiatan sosialisasi anti kekerasan. Sehingga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat upaya pencegahan kasus kekerasan," jelasnya.

Selain itu, pihaknya tak menampik jika masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di wilayah Kabupaten Lebong. Pada tahun 2023 lalu, berdasarkan data dari Bapas Bengkulu kasus tersebut tertinggi pertama yang terjadi se-provinsi Bengkulu.

"Ada 14 kasus yang sudah terjadi ini, mestinya harus menjadi perhatian serius dari berbagai pihak untuk bersama-sama bergerak melakukan upaya pencegahan. Sehingga ke depannya jumlah kasus tersebut dapat mengalami penurunan," demikian Rangga.

Kategori :