Diduga Warga Kepahiang Ditangkap Densus 88 di Kabupaten Bogor

Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan seorang terduga teroris di sebuah kontrakan di Kampung Sukaasih Desa Leuwimekar Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. --FOTO/ILUSTRASI

BACAKORAN RK - Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan seorang terduga teroris di sebuah kontrakan di Kampung Sukaasih Desa Leuwimekar Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Penangkapan dilakukan Tim Densus 88 sekira pukul 14.00 WIB, Sabtu 16 Desember 2023. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh Redaksi Radar Kepahiang, terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 di Kabupaten Bogor tersebut merupakan warga Desa Meranti Jaya Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Tapi hingga Selasa 19 Desember 2023 malam, belum ada pihak-pihak yang berwenang di Kabupaten Kepahiang yang membenarkan informasi ini.

Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Yana Supriatna, S.IK, M.Si melalui Kasat Reskrim, Iptu. Doni Juniansyah, SM yang dikonfirmasi Selasa malam 19 Desember 2023, mengaku belum bisa menjelaskan benar atau tidak informasi tersebut. "Sekarang kita masih melakukan penelusuran terkait informasi tersebut, nanti akan kita kabari," singkat Kasat Doni.

Sementara itu, Mantan Kades Meranti Jaya, Jalaludin yang turut dikonfirmasi, mengaku belum mendapatkan informasi ini. Namun Jalaludin membenarkan ada warga Desa Meranti Jaya yang merantau ke luar daerah. "Saya belum dapat informasi soal ini. Tapi jika ditanya ada warga desa kami yang merantau, iya ada," kata Jalaludin.

Diketahui, Jalaludin berhenti sebagai Kades Meranti Jaya karena menungudurkan diri. Dia mundur dari jabatan Kades lantaran maju sebagai Caleg DPRD Kepahiang pada Pemilu 2024. 

Terpisah, seorang narasumber terpercaya yang dikonfirmasi wartawan Radar Kepahiang Selasa 19 Desember 2023, mengungkapkan bahwa memang ada warga Desa Meranti Jaya yang sampai saat ini belum pulang, pergi setelah lebaran Idul Fitri tahun 2023. Warga yang dimaksud berinisial DK, merupakan seorang duda dengan dua orang anak. Namun menurut narasumber ini, DK berangkat dari Meranti Jaya ke Bengkulu Utara bukan ke Pulau Jawa. 

"Setahu kami dia (DK) pergi ke Bengkulu Utara bukan ke Pulau Jawa. Makanya kami tidak tahu, apakah dia ini (DK) ke Pulau Jawa atau tidak. Karena sejak pergi setelah lebaran kemaren, dia belum ada pulang ke sini (Ke Desa Meranti Jaya)," ujarnya.

BACA JUGA:Direktur CUS Tuding Hamas Teroris, KH Ahmad Fahrurrozi Bereaksi, TEGAS!

Informasi lainnya, anak-anak DK menetap bersama mantan istrinya di Desa Meranti Jaya yang kini sudah menikah lagi. "Kalau tidak salah, dia ini (DK) ikut rombongan yang celananya cingkrang. Sebatas itulah informasi yang saya ketahui," tuturnya. 

Dilansir dari berbagai sumber, penangkapan terhadap terduga teroris dibenarkan oleh Rusli Ketua RT Kampung Sukaasih Desa Leuwimekar Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor. Dia mengungkapkan, penggeladahan rumah kontrakan yang dihuni terduga teroris tersebut sempat membuat geger masyarakat sekitar. "Warga kita kaget ada penggeladahan, sempat ramai, warga datang ke kontrakan ini," ucap Rusli.

Lanjut dia menjelaskan bahwa terduga teroris tersebut baru menetap di kontrakan sekira 2 bulan lamanya. Menurut Rusli, terduga teroris ini tidak pernah melapor atau menyerahkan tanda pengenal kepadanya sebagai ketua warga di lokasi itu.

"Dia tidak laporan ke kita, sehingga kita tidak tahu identitasnya, siapa namanya dan asalnya dari mana. Dengar-dengar dia baru dua bulan mengontrak di sini," jelas Rusli.

Sementara, Opik warga sekitar menuturkan, saat diamankan dan penggeledahan oleh Tim Densus 88, dirinya melihat ada beberapa buku-buku tentang jihad. "Saya turut dalam penggeledahan kontrakan tersebut. Karena saya diminta sebagai saksi oleh petugas dari Mabes Polri, sebagai warga yang dekat dengan kontrakan. Waktu itu, yang saya lihat banyak buku-buku jihad, tidak ada lagi barang bukti yang lain. Tapi saya juga tidak tahu kalau (Bukti) di tempat lain," singkatnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan