Pemprov Urus Administrasi Penetapan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu

Kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu--GATOT/RK

Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu maupun pelaku usaha dan pihak terkait lainnya mendorong percepatan proses pengerukan alur pelayaran di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu untuk memperlancar mobilitas angkutan laut dikawasan tersebut. 

Disisi lain, jalur pelayaran di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang selama ini digunakan sebagai jalur lalu lintas angkutan laut selama puluhan tahun belum ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA. Denni mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengurusan administrasi penetapan alur di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu ke kementerian. 

"Pelabuhan Pulau Baai itu ternyata dari kementerian belum menetapkan jalur pelayaran, walaupun sudah puluhan tahun jalur itu digunakan. Oleh sebab itu kita sekarang mengajukan syarat administrasi pengakuan pemerintah tentang alur itu," ungkap RA. Denni pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Ia menambahkan, kondisi alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu saat ini mengalami pendangkalan yang sangat membutuhkan penanganan secepatnya. 

"Kondisi saat ini kedalamnya membuat kapal-kapal besar tidak bisa lagi, dan bisa masuk ketika air itu pasang, keluar pun menunggu air pasang kembali," imbuhnya. 

BACA JUGA:Pemprov Bakal Panggil dan Klarifikasi ASN Diduga Langgar Netralitas

Dengan kondisi yang ada, RA. Denni menyebut sebelumnya pihaknya meminta kepada kementerian melalui departemen terkait untuk melakukan proses pengerukan. Namun dari pihak kementerian belum dapat dialokasikan anggaran pengerukan, sehingga dilakukan alternatif dengan melibatkan pendanaan dari pihak pengusaha di pelabuhan. 

"Jadi posisi sekarang kita buat sistem join antara PT. Pelindo dengan pihak pengusaha batubara. Saat ini masih tahap negoisasi harga dan nanti kita fasilitasi di BPKP untuk menentukan harga pasnya berapa," ujar RA. Denni. 

Sementara itu, berdasarkan hasil visitasi Asosiasi Perusahaan Batubara Bengkulu (APBB), perwakilan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bengkulu.

Kemudian, perwakilan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) wilyah III Pulau Baai Bengkulu baru-baru ini, kondisi alur pelabuhan Pulau Baai semakin mendangkal. Kondisi pendangakalan saat ini sudah berada pada minus 2 Low Water Spring (LWS) yang sebelumnya 3-4 LWS.

Ketua APBB, Sutarman menerangakan dari visit yang dilakukan dengan berbagai pihak terkait lainnya, kedalaman alur pelabuhan sudah memperihatinkan. Lantaran, saat ini kedalaman pada beberapa titik sudah ada yang berada pada minus 2 LWS. 

"Dari visit yang kita lakukan, pada beberapa titik itu kedalaman alur sudah minus 2 (LWS, red)," ungkap Sutarman pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Lebih jauh, untuk mempercepat proses pengerukan pendangkalan alur tersebut, Sutarman mengatakan jika pihaknya tengah menggencarkan pembahasan percepatan pengerukan antara PT. Pelindo Persero dan pelaku usaha pemanfaat pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan