Di Kepahiang, 4.000 Anak Nikah Dini Sepanjang 2022/2023
Membuat sangat miris, karena ribuan anak memilih nikah usia dini sepanjang tahun 2022 dan 2023. --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Terhitung sepanjang tahun 2022 hingga tahun 2023 di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, berdasarkan catatan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang, sebanyak 4 ribu anak di daerah ini memilih untuk nikah dini hingga mengakhiri masa sekolahnya.
Ini merupakan salah satu alasan utama, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang yang baru-baru ini membentuk Tim Gugus Pencegahan Pernikahan Dini di Kabupaten Kepahiang.
Menggandeng sejumlah stakeholder, Tim Gugus yang dibentuk ini diharapkan dapat menekan angka pernikahan dini di bumi sehasen.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita, SH mengungkapkan bahwa, sepanjang periode tersebut angka pernikahan anak di Dikabupaten Kepahiang menjadi yang tertinggi di Provinsi Bengkulu hingga mencapai 17,9 persen.
"Ini bukan angka yang kecil, sangat darurat. Berdasarkan catatan kami, ada 4 ribu lebih anak di Kepahiang yang menikah dini, sehingga memang perlu dilakukan pencegahan," sampai Linda baru-baru ini.
BACA JUGA: Bupati Kepahiang Prihatin, Angka Pernikahan Dini di Daerah Ini Masih Tinggi
Angka ini sambung Linda, sempat turun 1 persen di tahun 2023 lalu, namun penurunan 1 persen ini dinilai masih belum signifikan.
"Memang sempat turun pada tahun 2023, tapi tidak seberapa hanya 1 persen saja," lanjutnya.
Sementara itu, pernikahan dini terhadap ini memiliki beberapa dampak negatif. Karena anak belum siap untuk menjalani kehidupan pernikahan. Beberapa dampak buruk ini diantaranya adalah tingginya kematian terhadap ibu dan juga bayi.
Kemudian pernikahan anak akan membuat anak putus sekolah, karena sudah harus berumahtangga di usia muda. Ada juga resiko pernikahan anak akan melahirkan bayi stunting.
"Lalu, akan mengalami siklus kemiskinan. Karena anak belum mampu berumahtangga dan mencari nafkah yang baik. Belum lagi resiko terjadinya KDRT," singkatnya.