DPPKBP3A Kepahiang Targetkan Perbup Pencegahan Pernikahan Anak Rampung 2025

PENCEGAHAN : Sosialisasi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak yang dilaksanakan oleh DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang beberapa waktu lalu.--RYAN/RK

Radarkoran.com - Usai resmi dilantik dan dikukuhkanoleh Bupati Kepahiang, Dr. Ir. H. Hidayattulah Sjahid, MM, IPU, Tim Gugus Pencegahan Pernikahan Anak mulai menyusun program kerja.

Salah satu upaya yang sedang gencar dikerjakan adalah terkait kebijakan untuk menekan angka pernikahan dini di Kabupaten Kepahiang.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita, SH mengatakan, saat ini tim gugus tugas Pencegahan Pernikahan Anak tengah menyusun Peraturan Bupati (Perbup) tentang pernikahan anak.

Linda mengatakan bahwa, Perbup ini ditarget rampung dan langsung diterapkan di Kepahiang pada tahun 2025 mendatang.

"Sekarang sedang kita susun Perbup-nya, kita targetkan tahun depan sudah rampung dan bisa diterapkan di Kepahiang," ujar Linda, Minggu 27 Oktober 2024.

Selanjutnya Linda menjelaskan, terkait dengan Perbup yang tengah disusun itu, menurutnya akan ada sanksi yang diberikan terhadap pihak-pihak yang membiarkan pernikahan dini itu terjadi.

BACA JUGA:40 SD Jadi Sasaran DPPKBP3A Kepahiang Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak

"Mungkin nanti ada sanksinya bagi pihak-pihak yang membiarkan pernikahan dini itu terjadi, selain soal sanksi kita juga tengah menyusun terkait aturan lainnya, salah satunya batas usia minimal pernikahan," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Kepahiang baru-baru ini membentuk Tim Gugus Pencegahan Pernikahan Dini di Kabupaten Kepahiang.

 Menggandeng sejumlah stakeholder, Tim Gugus ini diharapkan bisa menekan angka pernikahan dini di Kabupaten Kepahiang.

Bagaimana tidak, berdasarkan catatan DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang, dalam kurun waktu 1 tahun ini (periode 2022-2023) ada sebanyak 4 ribu anak yang ada di daerah ini yang menikah dini.

 Saat itu, Linda mengungkapkan, sepanjang periode itu, angka pernikahan anak di Kepahiang menjadi yang tertinggi di Provinsi Bengkulu hingga mencapai 17,9 persen. 

"Ini bukan angka yang kecil, sangat darurat. Berdasarkan catatan kami, ada 4 ribu lebih anak di Kepahiang yang menikah dini, sehingga memang perlu dilakukan pencegahan," demikian Linda. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan