3 BUMDes di Rejang Lebong Berstatus Maju, Lainnya?
Sebanyak 3 BUMDes di Rejang Lebong menyandang status sebagai BUMDes maju.--Ilustrasi
Radarkoran.com - Sebanyak 3 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Rejang Lebong menyandang status sebagai BUMDes maju.
Adapun 3 BUMDes maju tersebut yakni BUMDes Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang, BUMDes Rimbo Recap Kecamatan Curup Selatan, dan BUMDes Kampung Delima Kecamatan Curup Timur.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Rejang Lebong, Suradi Ripai, SP, M.Si melalui Kabid Ekonomi Pedesaan, Subari menjelaskan sejauh ini tercatat ada 35 BUMDes yang aktif di Kabupaten Rejang Lebong. Dari jumlah itu 3 BUMDes sudah masuk dalam kategori BUMDes maju.
"Sejauh ini di Rejang Lebong baru ada 3 BUMDes yang statusnya BUMDes maju," jelasnya.
Ditambahkannya, kurun waktu setahun terakhir belum ada penambahan jumlah BumDes yang naik status dari BUMDes berkembang menjadi BUMDes maju. Pasalnya untuk menjadi BUMDes maju tidaklah gampang.
"Untuk bisa naik status jadi maju itu usaha-usaha yang dijalankan oleh suatu BUMDes harus benar-benar berjalan dengan baik, tidak hanya terjadi perputaran/pemasukan uang saja, tapi juga bisa menggaji anggota BUMDes dan menghasilkan pendapatan asli desa (PADes)," terangnya.
BACA JUGA:Hanya 35 BUMDes Aktif di Rejang Lebong
Adapun berdasarkan pendataan yang pihaknya lakukan, kata dia, sejak tahun 2023 sampai dengan sekarang hanya ada 35 desa saja yang BUMDes aktif berjalan.
"Kalau posisi sekarang dari total 122 desa yang ada di Rejang Lebong, cuma sekitar 35 desa yang BUMDes memang aktif beroperasi," beber Subari.
Dirinya juga menjelaskan, 35 BUMDes yang aktif tersebut rata-rata memiliki usaha antara lain seperti peralatan tenda/tarub sekaligus prasmanan, air bersih, jual beli sembako, foto kopi ATK, sektor pariwisata, pupuk pertanian dan ada juga usaha simpan pinjam.
"Dan rata-rata hampir keseluruhan ini status BumDes itu masih berkembang," katanya.
Secara ideal, menurutnya, agar BUMDes di Kabupaten Rejang Lebong bisa berkembang dan maju yakni yang pertama pengelola dapat mencari dan memanfaatkan potensi ataupun keunggulan desa, kedua SDM yang memiliki jiwa wirausaha dan sosial.
Kemudian yang ketiga adalah adanya dukungan dari pemerintah desa, karena tanpa adanya dukungan penyertaan modal dari pemerintah desa BumDes jelas tidak akan bisa berdiri apalagi maju.