Bahas Pertumbuhan Ekonomi, Kantor Perwakilan BI Provinsi Bengkulu Gelar Sarasehan Perekonomian Bengkulu
Kegiatan sarasehan perekonomian yang digelar Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu pada Senin, 9 Desember 2024 di Mercure Hotel Bengkulu--GATOT/RK
Radarkoran.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Dirjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu menyelenggarakan Sarasehan Perekonomian Bengkulu yang mengusung tema "Sinergi Moneter dan Fiskal: Transformasi Ekonomi Bengkulu untuk Ketahanan Ekonomi Masa Depan" yang dirangkai dengan Diseminasi LPP Bengkulu edisi November 2024 dan Diseminasi KFR Periode Triwulan III 2024 pada Senin sore, 9 Desember 2024 bertempat di Ballroom Hotel Mercure Bengkulu.
Sarasehan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatan pemahaman terhadap perkembangan dan prospek perekonomian daerah, serta memperoleh pandangan dari ahli ekonomi untuk mengoptimalkan ekonomi Bengkulu dimasa yang akan datang.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA. Deny yang hadir secara langsung membuka kegiatan sarasehan menyampaikan, menghadapi tatangan global maupun domestik, pertumbuhan ekonomi Bengkulu tercatat melambat. Pada triwulan III tahun 2024 ini hanya mengalami pertumbuhan sebesar 4,57 persen (you) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,70 persen.
"Perlambatan ekonomi tersebut disebabkan normalisasi konsumsi masyarakat saat HBKN dan libur sekolah. Di sisi lain, melibatkan pekerja sektor pertanian juga menjadi penyebab keterlambatan pada periode yang sedang berjalan," sampai RA Deni menyampaikan sambutannya mewakili Plt. Gubernur Bengkulu.
Walaupun di triwulan III mengalami perlambatan, RA Deni menyebut jika pihaknya tetap optimis pertumbuhan ekonomi tahun 2024 akan tetap berjalan dengan baik ataupun tercapai dengan baik.
"Walaupun kita sadari bahwa di tahun ini tinggal beberapa hari lagi kita akan mengakhiri tahun 2024, kita optimis pertumbuhan ekonomi dapat sesuai dengan yang diharapkan," imbuh RA Deni.
Ia menambahkan, walaupun kondisi Provinsi Bengkulu tidak baik-baik saja, program kegiatan 2024 tetap berjalan dengan baik, laju pergerakan harga barang dan jasa secara umum pada bulan November untuk inflasi tercatat sebesar 0,82 persen (yoy), yang melandai membandingkan bulan Oktober sebelumnya. Hal ini sejalan dengan merendahkan tekanan harga yang berasal dari harga komoditas global dan upaya yang dilakukan TPID.
BACA JUGA:Bakamla RI Bagi-bagi Makan Siang Bergizi Gratis di SDN 4 Kota Bengkulu
Namun, dengan adanya risiko cuaca yang ekstream yang berdampak kepada ketahanan pangan daerah juga menjadi perhatian penting yang harus diatasi semua pihak.
"Maka kami akan terus melakukan penguatan struktur pertanian dan perdagangan. Kita juga secara aktif menyalurkan berbagai Alsintan yang dibutuhkan oleh masyarakat," samapai RA Deni.
Lebih jauh dikatakan RA Deni, upaya peningkatan ekonomi daerah, merupakan bagian ataupun PR bagi pemerintah Provinsi Bengkulu dan semua pihak.
"Bagaimana kita bisa meningkatkan ekonomi dapat terwujud itu butuh peran bersama. Untuk itu, kami mengucapkan selamat atas penyelenggaraan kegiatan ini dan selamat berdiskusi. Kaki berharap kegiatan ini dapat menghasilkan pemikiran dan gagasan yang efektif dan berdampak luas dan besar bagi perekonomian Provinsi Bengkulu yang tumbuh inklusif dan berkelanjutan," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat menyampaikan, kegiatan sarasehan perekonomian ini merupakan bagian dari kegiatan Diseminasi LPP Bengkulu edisi November 2024 dan Diseminasi KFR Periode Triwulan III 2024.
"Kita juga bekerjasama dan bergandengan tangan dengan kementetian keuangan, sehingga kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan kebijakan fiskal kementerian keuangan dapat berjalan bersama," kata Wahyu.