27 PTKIN di Indonesia Raih Akreditasi 'Unggul' dari BAN-PT, Ini Kata Diktis
Sebanyak 27 PTKIN di Indonesia raih akreditasi 'Unggul' dari BAN-PT.--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - 27 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia telah berhasil meraih akreditasi 'Unggul' dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Prestasi yang diraih tentunya merupakan prestasi penting dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia dan turut memperkuat posisi PTKIN di kancah internasional.
Tidak hanya sebatas itu saja, bahkan dua diantaranya meraih pengakuan di tingkat dunia. Yakni, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ahmad Zainul Hamdi menyampaikan, dari 27 PTKIN di Indonesia telah berhasil meraih akreditasi 'Unggul' BAN-PT, meraih pengakuan di tingkat dunia. Yakni, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Menurutnya, Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS-WUR), salah satu lembaga pemeringkat universitas dunia, mencatatkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada di peringkat 751-800 untuk kawasan Asia.
Sedangkan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berhasil menduduki peringkat 901 di level Asia.
BACA JUGA:Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar, Rencananya untuk Pilkada 2024?
"Capaian ini sangat membanggakan. QS WUR adalah salah satu lembaga pemeringkat internasional terkemuka, bersama dengan Academic Ranking of World Universities (ARWU) dan Times Higher Education (THE). Pencapaian ini menjadi bukti bahwa dua PTKIN kita telah diakui di dunia internasional," ungkapnya.
Selanjutnya, walapun saat ini dua PTKIN tersebut sudah memperoleh pengakuan di kancah Internasional atau dunia, masih banyak peluang untuk meningkatkan peringkat mereka. "Jika kita membuat level peringkat di Asia Tenggara, saya yakin capaian PTKIN kita akan jauh lebih tinggi," lanjutnya.
Pihaknya sendiri terus mendorong PTKIN lainnya untuk mengikuti jejak kedua universitas tersebut agar dapat masuk ke dalam pemeringkatan internasional.
Diktis juga aktif melakukan berbagai upaya, seperti menggelar proyek percontohan untuk delapan UIN lainnya guna mendukung upaya internasionalisasi PTKIN. Serta Diktis berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di dalam negeri.
Beberapa langkah yang diambil antara lain melalui peningkatan akreditasi program studi internasional (AUN-QA), penguatan jurnal dan publikasi ilmiah yang terindeks di tingkat nasional maupun internasional, pemberian beasiswa bagi mahasiswa asing, serta peningkatan kuota sertifikasi dosen dan mendorong kenaikan jabatan akademik Guru Besar di PTKIN.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan kualitas PTKIN akan semakin terjaga dan dapat lebih berperan aktif dalam peta pendidikan tinggi global.