Pemkab Kepahiang Lanjutkan Program Bapak Asuh Stunting
Wabup Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.Ip--DOK/RK
KEPAHIANG RK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang Provinsi Bengkulu telah menetapkan sebanyak 180 orang menjadi bapak asuh bagi anak-anak penderita stunting.
Mereka merupakan kepala daerah yakni Bupati dan Wakil Bupati, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan pejabat di lingkungan Pemkab Kepahiang. Hal ini diungkapkan Wabup Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.Ip.
Langkah ini, kata Wabup, menjadi bagian penting dari upaya penurunan stunting di Kabupaten Kepahiang. Menurut Wabup, sekarang jajaran Forkompimda termasuk dirinya dan Sekkab Kepahiang telah menjadi bapak asuh anak stunting. Hal tersebut harus terus dilakukan sebagai upaya melibatkan berbagai pihak dalam penanganan kasus stunting.
"Kita berharap ada banyak pihak yang menjadi orangtua asuh untuk anak-anak satunting. Di mana sudah ditetapkan 180 orang, dengan kewajiban memberi asupan makanan bergizi, yakni menggunakan dana pribadi bukan anggaran pemerintah. Pemkab Kepahiang akan melanjutkan program bapak asuh stunting," katanya, Selasa 2 Januari 2024.
BACA JUGA:Pemdes dan Kelurahan jangan Kendur Cegah Stunting
Saat ini, lanjut Wabup menerangkan, jumlah penderita stunting daerah mencapai 421 orang dengan prevalensi 22,9 persen sejak tahun 2021. Dijelaskan, Pemkab Kepahiang sudah pernah diundang oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam rangka membahas persoalan stunting termasuk membahas kemiskinan ekstrem.
Pada kesempatan itu, dikatakan Wabup, dia memparkan terkait tidak adanya anggaran yang dialokasikan dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), padahal stunting merupakan isu strategis nasional yang tercantum dalam RPJMN.
"Kita menyayangkan tidak adanya alokasi anggaran yang diberikan pemerintah terhadap penanganan serta pencegahan stunting, tapi kita terus berupaya. Kita sudah melaksakan rapat integrasi, intervensi spesifik yang salah satunya mengangkat orangtua asuh anak-anak stunting," jelas Wabup.
Disisi lain, sambung Wabup, saat ini terdapat 4 desa lokus stunting yang akan diintensifkan pendampingannya. Sehingga upaya itu diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting. "Upaya ini merupakan komitmen semua pihak untuk bersama-sama melakukan upaya penurunan stunting secara terintegrasi," demikian Wabup. (**)