Jumlah Kasus DBD di Bengkulu Tengah Meningkat 2 Kali Lipat
PENINGKATAN : Pada tahun 2024 terjadi peningkatan 2 kali lipat kasus DBD di Kabupaten Bengkulu Tengah. --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Sepanjang tahun 2024, total kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mencapai 90 kasus.
Jumlah tersebut berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah. Total kasus DBD betambah 2 kasus pada bulan Desember, dari awalnya November hanya 88 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, Barti Hasibuan, SKM mengatakan, jumlah kasus DBD tersebut terdata dari awal Januari hingga 27 Desember. Apabila dibandingkan dengan jumlah kasus DBD selama tahun 2023, kasus DBD pada tahun 2024 mengalami peningkatan cukup signifikan.
"Kalau tahun 2023 yang lalu, jumlah kasus DBD di Bengkulu Tengah hanya 32 kasus. Sementara tahun 2024 kasus DBD mencapai 90 kasus. Ya artinya,
ada peningkatan hingga kali lipat," kata Barti.
Dari 90 kasus DBD pada tahun 2024, kasus DBD terbanyak di 3 wilayah yakni Kecamatan Pondok Kelapa, Kecamatan Talang Empat, serta Kecamatan Taba Penanjung.
"Kalau di Kecamatan Pondok Kubang, Kecamatan Karang Tinggi, Kecamatan Merigi Kelindang dan Kecamatan Semidang Lagan tidak terlalu banyak (Kasus DBD)," terangnya.
BACA JUGA:Pemkab Benteng Tunggu Putusan MK, Soal Pelantikan Bupati/Wakil Bupati Terpilih
Dengan kasus DBD yang sudah mencapai 90 kasus pada tahun 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah melakukan langkah-langkah antisipasi yang dijalankan. Mengingat musim hujan sudah berlalu, sehingga saat ini merupakan momen perkembangbiakan nyamuk yang bisa menjadi Aedes aegypti.
"Sebagai upaya preventif, baru-baru ini kita Kabupaten Bengkulu Tengah telah menerima kunjungan tim dari Napkesmas Baturaja Palembang Sumatera Selatan, yang melakukan penelitian terkait penyebaran nyamuk DBD. Walaupun hasil resmi penelitian belum dirilis, tapi lebih dari 50 persen jentik nyamuk ditemukan di ban-ban bekas," jelasnya.
Karena itu, berdasarkan data awal, yakni sebagian jentik nyamuk penyebab DBD ditemukan di dalam ban bekas, masyarakat terutama kepala desa diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pembersihan lingkungan.
Bahkan untuk menghadapi kemungkinan munculnya risiko, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah telah menyiapkan langkah antisipatif, termasuk rencana pengadaan alat fogging.
"Kalau sekarang ini, kami masih memiliki dua unit alat fogging yang berfungsi dengan baik. Kami juga menyediakan bahan dan racun yang diperlukan dalam pelaksanaan fogging. Walaupun demikian, masyarakat tetap kami minta supaya ikut serta dalam menyediakan tenaga untuk pelaksanaan kegiatan ini," demikian Kadis Kesehatan Bengkulu Tengah.