Menuju Generasi Emas 2045, Bakal Ada Mata Pelajaran AI dan Coding Tahun 2025
IKUTI : Pelajar yang mengikuti pendidikan di SD--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Menuju generasi emas 2045 berbagai cara yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Salah satunya bakal menerapkan mata pelajaran Kecerdasan Buatan (AI) dan Coding. Diwacanakan, penerapan mata pelajaran AI dan Coding sebagai persiapan untuk menuju generasi emas 2045. Sebagai langkah persiapan, sekarang Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah melakukan pengkajian untuk penerapan mata pelajaran AI dan Coding.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, mata pelajaran AI dan Coding direncanakan mulai diterapkan di kelas 4 SD pada tahun ajaran baru 2024/2025 mendatang.
"Penguatan teknologi harus dimulai sejak dini untuk menjawab tantangan di masa depan," kata Abdul Mu'ti belum lama ini.
Sementara itu, Founder ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian mendukung penuh langkah atau wacananya yang akan diterapkan Mendikdasmen terkait mata pelajaran AI dan Coding.
Menurutnya, mata pelajaran AI dan Coding sangat penting untuk mendudukung pendidikan berbasis minat dan bakat untuk melahirkan generasi unggul di era digital.
BACA JUGA:Jalankan 25 Program Prioritas, Kemendikdasmen Siapkan Anggaran Rp 33,5 Triliun, Cek Daftarnya!
"Melalui Talent DNA, kita bisa menemukan talenta yang cocok untuk belajar coding. Anak-anak dengan bakat logis, analitis, dan terstruktur dapat dilatih menjadi talenta digital yang hebat," sampainya.
Penerapan mata pelajaran AI dan Coding, dalam hal ini ESQ Corp juga menawarkan pengalaman konsep Deep Teaching dan Deep Learning yang telah diterapkan di ESQ Business School. Metode ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mendukung kreativitas dan inovasi siswa.
"Gurunya perlu dibekali kemampuan coaching agar dapat menggali potensi setiap anak secara optimal," tambahnya.
Dijelaskan, penggunaan Talent DNA berbasis AI memungkinkan identifikasi bakat anak secara akurat. Proses ini dapat dimulai dengan memilih siswa berbakat, menganalisis bakat mereka, lalu mencocokkan dengan siswa lain yang memiliki bakat serupa.
"Dengan metode ini, kita bisa mempercepat pengembangan generasi digital unggul,"jelasnya
Selanjutnya, pendekatan berbeda untuk berbagai jenjang pendidikan juga dianggap penting. Untuk siswa SD, digunakan permainan interaktif untuk menggali minatnya, sementara untuk SMP dan SMA, metodenya lebih terarah pada pengembangan bakat yang spesifik.
"Semua ini bertujuan mencetak talenta digital terbaik untuk Generasi Emas 2045," demikian Ary.