Meski Berkurang, Blangko KTP di Bengkulu Dipastikan Aman
Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Bengkulu, Syahjudin, M.Pd--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Bengkulu memastikan ketersediaan blangko KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk memenuhi kebutuhan administrasi kependudukan di awal tahun 2025.
Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Bengkulu, Syahjudin, M.Pd mengatakan, ada sekitar 12 ribu blangko KTP yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Stok kita masih aman, walaupun jumlahnya agak sedikit kemarin, karena secara nasional blangko KTP banyak di drop ke daerah Jawa Barat yang mengalami bencana banjir bandang. Sehingga provinsi lainnya harus bisa membatasi dan kita juga sudah menindaklanjuti ke kabupaten/kota," kata Syahjudin pada Kamis, 16 Januari 2025.
Ia menambahkan, pihaknya telah memberikan arahan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk dapat memberikan pelayanan kependudukan, hanya saja lebih diprioritaskan untuk wajib KTP.
"Wajib KTP itu yang membuat baru, kalau yang pergantian atau perubahan itu yang sifatnya tidak mendesak maka akan kita pending dulu. Ini dilakukan karena blangko KTP berkurang, walaupun sekarang stok masih ada," sampainya.
Lebih jauh dikatakan Syahjudin, walaupun ada stok sekitar 12 ribu blangko KTP, jumlah tersebut diperkirakan akan habis dalam waktu dekat. Hal ini mengingat kebutuhan blangko di kabupaten/kota juga tinggi.
BACA JUGA: Disnakertrans Bengkulu Siapkan Peringatan Bulan K3 Nasional
"Tidak menutup kemungkinan dalam beberapa hari dapat habis. Karena pemerintah kabupaten dan kota mereka selalu minta blangko, ada yang 1.000 dan ada yang 1.500 sesuai daerahnya masing-masing," ungkap Syahjudin.
Stok blanko KTP yang ada saat ini dikatakan Syahjudin merupakan sisa blangko di tahun 2024 lalu. Sedangkan untuk alokasi blangko tahun 2025 ini pihaknya belum menerima alokasi dari pemerintah pusat.
"Untuk tahun ini belum ada petunjuk untuk mengambil lagi, jadi yang ada masih sisa tahun kemarin," ujar Syahjudin.