Pelanggan Nunggak Pembayaran, PDAM Tirta Alami Kepahiang Putus Suplai Air
Petugas PDAM Kepahiang--JIMMY/RK
Radarkoran.com - Pelanggan nunggak pembayaran, PDAM Tirta Alami Kepahiang putus suplai air. Diketahui sekarang, PDAM Tirta Alami Kepahiang Provinsi Bengkulu masih terus melakukan inventaris terhadap sejumlah pelanggan gelap atau pelanggan tanpa meteran atau disebut water meter. Dalam pelaksanaannya, seluruh pelanggan yang terdeteksi masih menggunakan layanan air milik PDAM Kepahiang, diwajibkan untuk melakukan pembayaran iuran setiap bulannya. Bahkan, dari hasil inventaris tersebut, PDAM Tirta Alami Kepahiang mencatat ada sejumlah temuan yang terindikasi membuat PDAM Kabupaten Kepahiang merugi.
Dirut PDAM Tirta Alami Kepahiang, Mulyadi, S.Sos menuturkan, pihaknya mendapati kalau ada sejumlah pelanggan yang diketahui tidak taat dalam melakukan pembayaran iuran. Padahal pelanggan tersebut, masih rutin menggunakan jasa atau layanan air bersih milik PDAM Kepahiang.
"Ada banyak temuan, salah satunya pelanggan yang tidak taat dalam membayar iuran. Padahal setelah kita cek, pelanggan tersebut ternyata masih aktif menggunakan layanan PDAM," ujar Dirut.
Dengan demikian lanjutnya, bisa dikatakan pelanggan tersebut hanya ingin menikmati suplai air secara gratis saja. Untuk mengantisipasi hal tersebut terulang kembali, PDAM Kepahiang akan melakukan tindakan tegas. Tindakan tegas yang dimaksud berupa, pelanggan nunggak pembayaran, maka PDAM Tirta Alami Kepahiang akan putus suplai air.
"Kami akan ambil langkah tegas, jika yang bersangkutan enggan bayar iuran, maka kami akan segera putus suplay air bersih," sambungnya.
BACA JUGA:Belum Sempat Cicipi Hasil, Pelaku Pencurian Tabung Gas 3 Kg Ditangkap Polsek Kepahiang
Sebelumnya diberitakan, sebagai langkah melakukan pembenahan, PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu saat ini mulai melakukan inventarisir data pelanggan sambungan rumah di seluruh wilayah Kabupaten Kepahiang. Pendataan atau inventaris yang dilakukan guna memastikan data pelanggan yang tercatat di laporan PDAM Kepahian tersebut, benar-benar masih berlangganan dan wajib melakukan pembayaran tagihan.
Bahkan, melalui inventarisir ini, PDAM Kepahiang akan menyasar pelanggan gelap yang memiliki sambungan rumah, namun tidak memiliki meteran atau water meter.
Berdasarkan data yang dimiliki, jumlah pelanggan tetap PDAM Tirta Alami Kepahiang yang masih bertahan sampai sekarang ini berjumlah 6.000 lebih. Hanya saja data tersebut belum bisa dipastikan nyata, sebab banyak diantaranya juga mengaku sudah tidak lagi berlangganan dengan berbagai alasan.
Saat ini berdasarkan catatan petugas di lapangan, sudah ada 3.500 pelanggan yang diketahui tidak memiliki meteran atau water meter. Sehingga membuat PDAM kesulitan untuk melakukan pendataan biaya tagihan masing-masing pelanggan tersebut.
"Karena patokan kita ada di meteran atau water meter itu, tapi berdasarkan data petugas di lapangan, ada sebanyak 3.500 pelanggan yang punya sambungan tapi tidak punya water meter, ini tentu merugikan kita," ungkap Mulyadi.
Selain itu, salah satu upaya pembenahan yang disebut-sebut akan dilakukan PDAM Tirta Alami Kepahiang adalah, dengan melakukan peremajaan pipa. Namun ternyata, PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk melakukan pembenahan tersebut.
Saat ini untuk melakukan pembenahan, PDAM Tirta Alami Kepahiang membutuhkan anggaran senilai Rp 45 miliar guna melakukan peremajaan pipa. Kebutuhan terhadap anggaran ini, diketahui sudah diusulkan oleh PDAM Tirta Alami Kepahiang ke pemerintah daerah dan juga DPRD Kepahiang.