Peternak Ayam Petelur di Kepahiang Keluhkan Mahalnya Harga Pakan
Mahalnya pakan ayam jadi kendala peternak di Kepahiang.--SUHAIMI/RK
Radarkoran.com - Peternak ayam petelur di Kabupaten Kepahiang keluhkan harga pakan ternak mereka yang mahal.
Kenaikan pakan ayam menjadi masalah dan tantangan bagi peternak dalam menjaga kestabilan usaha dengan tekanan biaya operasional yang tinggi.
Candra seorang peternak ayam petelur di Desa Permu Kecamatan Kepahiang mengatakan telah satu tahun memilihara ayam petelur sebanyak 1.500 ekor. Dalam satu hari, pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali. Yaitu pagi dan sore hari. Sementara harga pakan ayam kemasan 50 kg/satu karung mencapai Rp 450 ribu.
"Harga pakan ayam Rp 450 ribu per karung, sementara kami butuhkan pakan ayam seminggu 10 karung, sehingga untuk 4 minggu, 12 di kalikan harga pakan Rp 450 ribu. Maka hitungkan saja harga yang harus di dapat, " sampainya.
Dijelaskan Candra kesulitan terbesar peternakan ayam petelur adalah pakan, karena pakan di datangkan dari luar Kepahiang. Dan ketika pasokan terlambat masuk, maka berpengaruh terhadap produktivitas telur ayam. Pasalnya produksi ayam petelur bisa lancar tergantung dari pakan yang diberikan.
"Ayam petelur produksinya tergantung juga dari makanan yang diberikan, ketika pakannya habis ayam tidak bisa produksi dengan baik. Dan biasanya 2.000 butir telur untuk 30 rak, bisa mengalami penurunan sampai 5 rak, sehingga kami berharap Pemda Kepahiang memberikan subsidi untuk pakan ayam, agar memudahkan kami peternak ayam di Kepahiang," ungkap Candra.
BACA JUGA:Desa Cinto Mandi Baru Wacanakan DD TA 2025 Digunakan untuk Bantuan Rutilahu
Candra mengatakan peternak ayam berharap adanya intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga pakan. Sehingga memudahkan mereka sebagai peternak ayam petelur, karena produksi telur ayam bergantung juga dari pakan yang diberikan.
Peternak dapat mempertahankan produksi telur ayam lokal secara optimal, demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan telur. Hingga mengurangi pasokan telur yang di datangkan dari luar Kepahiang dan masyarakat dapat mengkonsumsi telur lokal yang segar dengan harga yang relatif murah.