Keluarga Korban Bullying di Kepahiang Buka Pintu Damai, Asalkan...

BULLYING : Kakak korban saat mendatangi Polres Kepahiang, Polda Bengkulu--JIMMY/RK

Radarkoran.com - Dugaan aksi bullying dan pengeroyokan yang menimpa ES, siswi kelas 3 di salah satu SMP di Kabupaten Kepahiang masih terus bergulir di Polres Kepahiang, Polda Bengkulu. Teranyar diketahui, keluarga korban sebetulnya sudah membuka pintu maaf dan mau diajak berdamai oleh keluarga pihak terduga pelaku yang jumlahnya diduga mencapai 6 orang tersebut.

Kendati demikian, ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak keluarga terduga pelaku untuk memuluskan jalannya proses perdamaian ini. Menurut anggota keluarga korban, Intan DY, pihak keluarga terduga pelaku harus terlebih dahulu menunjukkan itikad baik dan mendatangi korban. 

Pasalnya menurut Intan, selama ini pihak keluarga terduga pelaku yang digadang-gadang ingin menempuh jalur damai itu, tidak pernah menunjukkan itikad baik, bahkan tidak pernah menjenguk korban sejak perkara ini pertamakali bergulir.

"Kami sebetulnya sangat welcome dan membuka pintu maaf sebesar-besarnya, asalkan pihak keluarga terduga pelaku juga punya itikad baik. Perlu diketahui kalau sampai dengan saat ini, pihak keluarga terduga pelaku itu belum sekalipun menunjukkan batang hidungnya untuk membesuk dan melihat kondisi korban," ujar Intan, Sabtu 1 Februari 2025.

Menurut Intan, selama ini pihak keluarga terduga pelaku hanya mengirimkan beberapa utusan mereka untuk datang menemui pihaknya, selaku keluarga korban. Sehingga selama itu pula, komunikasi antar kedua belah pihak tidak pernah berlangsung baik dan menemui titik terang.

BACA JUGA:Bisanya Hanya Plh, Pemkab Kepahiang Belum Bisa Tunjuk Pjs Suro Bali, Ini Sebabnya!

"Kalau pakai utusan, kami tidak menganggap itu sebuah itikad baik untuk berdamai. Harus pihak keluarga sendiri yang datang dan berkomunikasi dengan kami," sampainya.

Sementara itu sebelumnya diberitakan bahwa, setelah melakukan CT-Scan di RS Tiara Sella, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, ES korban dugaan aksi bullying dan pengeroyokan rencananya akan dirujuk ke poli jiwa. Korban yang masih berstatus sebagai siswi kelas 3 SMP di salah satu sekolah di Kabupaten Kepahiang ini, rencananya akan dibawa ke poli jiwa yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.

Saudara perempuan korban, Intan DY mengungkapkan bahwa rencananya korban akan dibawa ke poli jiwa Rejang Lebong pada akhir pekan ini. 

"InsyaAllah akhir pekan ini akan kami bawa ke poli jiwa Rejang Lebong. Karena kemaren sudah dirujuk oleh psikiater untuk datang ke poli jiwa," demikian Intan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan