Pemkot Bengkulu Siap Gelar Pasar Murah Sambut Ramadhan

Kegiatan pasar murah yang dilakukan Pemkot Bengkulu baru-baru ini--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam rangka membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok serta menjaga stabilitas harga pangan selama bulan Ramadhan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu akan menggelar kegiatan pasar murah di wilayah Kota Bengkulu.
"Pelaksanaan pasar murah ini untuk membantu masyarakat terkait kebutuhan bahan pokok jelang Ramadhan," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu, Jasya Arief.
Ia menambahkan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan pelaksanaan bazar murah yang rencananya akan digelar di sembilan kecamatan di Kota Bengkulu menjelang minggu pertama Ramadhan 2025.
"Saat ini kami masih mengurus administrasinya agar segera menjadwalkan pelaksanaan pasar murah tersebut," kata Jasya.
Kegiatan bazar murah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menekan angka inflasi serta memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
BACA JUGA:Disnakertrans Akan Kembali Gelar Job fair Tahun 2025
Jasya berharap, pelaksanaan pasar murah ini nantinya mendapatkan respon positif dari warga. Serta program yang dijalankan tersebut dapat meringankan beban ekonomi, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah yang membutuhkan bahan pokok dengan harga terjangkau selama bulan suci Ramadhan.
"Pemerintah Kota Bengkulu terus berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok. Dengan adanya bazar murah ini, diharapkan stabilitas harga dapat terjaga dan daya beli masyarakat tetap kuat selama bulan Ramadhan," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga telah lebih dulu menggelar pasar murah pada Selasa, 18 Februari 2025. Pelaksanaan pasar murah ini sebagai upaya pemerintah memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, serta dalam upaya menekan angka inflasi akibat adanya kenaikan harga komoditas pangan.