Kondisi Jalan Seperti 'Kubangan' Menjadi Kendala Pendamping Desa Menjalankan Program

MELEWATI : Eni Nurleni, Pendamping desa di Kecamatan Bermani Ilir yang harus melewati jalan seperti kubangan menuju desa dampingan, Desa Langgar Jaya.--RIAN/RK

BERMANI ILIR RK - Bukan hanya warga asli Desa Langgar Jaya Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu yang merasakan dampak dari kondisi jalan yang menyerupai kubangan. Namun, kondisi tersebut juga dirasakan oleh tim Pemdamping Desa (PD) yang secara rutin melewati jalan itu.

Hal ini diungkapkan Eni Nurleni S.Pd, salah satu Pendamping Desa di Kecamatan Bermani Ilir.

Disampaikan Eni, kondisi jalan yang berlumpur seperti kubangan sangat menyulitkan dirinya setiap kali menjalankan pekerjaan di lokasi Desa Langgar Jaya. Tidak jarang, kata Eni, dia jatuh dari motor dan masuk ke jalan yang berlumpur.

Bahkan bermain lumpur menjadi menu pembuka setiap dia melewati akses jalan tersebut, khususnya di musim penghujan seperti saat ini. 

"Sebelumnya saya sudah tau kondisi jalan Desa Langgar Jaya, dari berita-berita dan cerita orang-orang. Tetapi tak terbayangkan oleh saya, ternyata apa yang diceritakan oleh orang-orang mengenai kondisi jalan ini, ternyata sebenarnya lebih parah. Tentunya saya sebagai PD, sangat disulitkan dengan kondisi akses jalan yang seperti ini," kata Eni, Jum'at 12 Januari 2024.

Lebih lanjut disampaikan Eni, dia sudah 1 tahun bertugas di wilayah Kecamatan Bermani Ilir sebagai pendamping desa.

 Dengan kondisi jalan rusak, menurut Eni, program-progam yang dijalankan di desa - desa dampingan menjadi terganggu. Dicontohkan seperti pelaporan SDGS yang menjadi prioritas, seringkali terlambat dilaporkan.

"Selain jalan yang sangat sulit untuk dilalui, sinyal internet juga tidak ada di desa ini (Langgar Jaya). Sementara kami punya target mendampingi pekerjaan perangkat desa, salah satunya pelaporan SDGS. Dengan kondisi yang ada, pelaporan kami sering terlambat, karena kami harus ke luar desa terlebih dahulu untuk mencari sinyal," imbuhnya.

BACA JUGA:Gara-gara Jalan Lingkungan Rusak, Warga Embong Sering Kecelakaan Tunggal

Meskipun demikian, sambung Eni, kondisi tersebut tidak akan menyurutkan semangat dirinya bersama tim untuk menjalankan tugas dari Kementerian Desa Pembangun Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KemenDes PDTT), dengan tujuan mengajak desa untuk maju dan mandiri. 

"Kondisi jalan seperti kubangan, itu harus diakui, memang seperti itu kenyataannya. Kemudian sinyal tidak ada (Di Desa Langgar Jaya). Walaupun demikian,

tidak akan menghentikan kami untuk membantu, mencari, membangun kreativitas desa, agar suatu saat dapat mandiri. Di sisi lain, tentu harapan kami jalan ke desa ini bangun agar akses transfortasi menjadi lancar, begitu juga dengan sinyal internet," demikian Eni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan