Jalan Penghubung Desa Nanti Agung-Karang Endah di Kepahiang Terancam Putus

JALAN : Jalan penghubung Desa Nanti Agung-Karang Endah nyaris putus.--SUHAIMI/RK
Radarkoran.com- Jalan milik Kabupaten Kepahiang yang menghubungkan Desa Nanti Agung Kecamatan Tebat Karai dengan Desa Karang Endah, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu terancam putus. Jalan yang menghubungkan kedua desa tersebut, dengan kondisi sekarang yang nyaris putus akibat dari abrasi atau dihantam banjir yang semakin parah.
Saat ini, kondisi jalan di tikungan tersebut hanya menyisakan sebagian badan jalan saja. Dengan kondisi jalan yang rusak parah tersebut, warga setempat merasa khawatir, terutama saat hujan deras yang dapat mempercepat longsor di sepanjang tepian sungai. Jika tidak segera ditangani, sebagian badan jalan berpotensi amblas, mengakibatkan putusnya akses utama bagi masyarakat dua desa tersebut.
Kepala Desa Nanti, Agung Darmawan, meminta pemerintah Kabupaten Kepahiang untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah ini. Menurutnya, jalan ini merupakan jalur vital bagi warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk mengangkut hasil pertanian warga. Selain itu keadaan jalan sangat menyempit karena tidak adanya kegiatan tebas bayang .
"Jika dibiarkan, abrasi Sungai dapat semakin meluas dan memutus akses jalan penghubung Desa Nanti Agung menuju Desa Karang Endah. Ini akan sangat merugikan masyarakat yang bergantung pada jalur ini," ujarnya.
BACA JUGA:KP2KP Kepahiang Ramai Dikunjungi WP Jelang Libur Lebaran
Selain itu, Darusman mengimbau para pengendara untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalan tersebut, mengingat cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi meningkatkan risiko longsor dan kecelakaan. Ia berharap pemerintah segera bertindak guna mencegah kerusakan lebih lanjut. Masyarakat juga berharap adanya pembangunan tanggul penahan abrasi atau perbaikan jalan dengan material yang lebih kuat agar tidak mudah longsor di masa depan. Koordinasi antara pemerintah daerah dan pihak terkait diperlukan agar solusi jangka panjang dapat segera direalisasikan demi kelancaran akses masyarakat.
Sementara itu, Aan ( 45 ) warga yang melintasi jalan tersebut setiap hari mengaku semakin khawatir.
"Kami berharap segera ada perhatian dari pemerintah. Jangan sampai menunggu jalan benar-benar putus baru bertindak," harapnya.