Maret 2025, Inflasi Bulanan Bengkulu Naik Signifikan

Infografis inflasi bulanan Provinsi Bengkulu tahun 2025--IST/RK
Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, angka inflasi bulanan (m-to-m) di Bengkulu pada bulan Maret 2025 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Tercatat, pada Maret 2025, Bengkulu mengalami inflasi sebesar 1,28 persen, meningkat drastis dibandingkan pada Februari 2025 yang mengalami sebesar 0,57 persen atau inflasi minus 0,57 persen.
Selain inflasi bulan, angka inflasi tahun kalender (y-to-d) Bengkulu di bulan Maret 2025 juga mengalami kenaikan yang semula pada angka minus 1,16 persen di Februari 2025 menjadi 0,10 persen di Maret 2025.
"Dua bulan sebelumnya kita selalu dalam posisi deflasi di angka 0,59 dan 0,57 persen, tiba-tiba di Meret kita sudah 1,28 persen. Dan sekarang kita lihat untuk inflasi tahun kalendernya sudah di angka 0,10 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME.
Walaupun inflasi bulanan mengalami peningkatan yang signifikan, tingkat inflasi tahunan (y-o-y) pada Maret tahun 2025 masih mengalami penurunan. Pada bulan Maret 2025, Bengkulu deflasi (y-on-y) sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 106,07, sedangkan pada Bulan Februari 2025, Bengkulu mengalami inflasi minus atau deflasi sebesar 1,26 persen (y-on-y) dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 104,73.
BACA JUGA:Transportasi Kapal Laut Terhenti, Ribuan Warga Pulau Enggano Terancam Terisolir
"Untuk inflasi tahunan kita masih deflasi, karena minus inflasi kita cukup dalam kemarin di Februari sampai lebih dari satu dan sekarang masih minus 0,22 persen," ujar Win Rizal.
Ia menambahkan, inflasi di Bulan Maret dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti bertepatan dengan bulan ramadhan, perayaan menyambut lebaran Idul fitri 1446 Hijriah, dan tidak adanya pemberlakukan diskon tarif listrik lagi seperti pada bulan januari dan Februari 2025.
"Jadi ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi atau potensi inflasi," tambahnya.
Lebih jauh, Win rizal menyebut di Bulan April ini ada potensi kenaikan kembali angka inflasi mengingat angka inflasi di Maret baru terdampak prabayar diskon listrik. Sedangkan di bulan maret memasuki periode pasca bayar diskon listrik.
"Yang baru terekam di Maret adalah untuk yang pra bayar. Sementara komposisi di Bengkulu ini antara pengguna listrik prabayar dengan pascabayar itu imbang," jelasnya.
Sementara itu, dari segi komoditas pangan, win rizal mengatakan jika saat ini masih dalam kondisi normal. Ada beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan dan di sisi lainnya ada beberapa komoditas yang menjadi penghambat kenaikan angka inflasi karena mengalami penurunan.
"Kita lihat kondisinya relatif normal ya, tidak ada barang langka, dan tidak ada pasokan terhambat. Ini hal biasa terjadi karena psikologis merayakan lebaran," singkatnya.