Tahun 2025 Dinkes Lebong Targetkan Temukan 380 Kasus TB

Penyakit Tuberkolulosis (TB) --Ilustrasi

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong menargetkan bisa menyisir dan menemukan 380 kasus Tuberkolulosis (TB) sepanjang tahun 2025. 

Dari jumlah itu, hingga awal tahun 2025 Dinkes Kabupaten Lebong telah mencatat 85 kasus TB atau 21,4 persen dari target.

Kepala Dinkes Lebong Rachman, S.KM, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Evan Marta, SKM, menyampaikan bahwa langkah strategis tengah disiapkan untuk menekan penyebaran penyakit menular tersebut. Salah satunya adalah pembentukan tim percepatan eliminasi TB yang akan dibentuk melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Lebong.

"Target kita di tahun 2025 ini adalah menyisir 380 kasus TB. Dengan temuan awal 85 kasus, kita sudah mencapai sekitar 21 persen. Karena itu, langkah percepatan sangat diperlukan," ujar Evan.

Tim percepatan eliminasi TB nantinya akan bertugas melakukan penelusuran, edukasi, hingga pengobatan bagi penderita TB aktif. Selain itu, tim ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan kepatuhan terhadap pengobatan, mengingat TB masih menjadi salah satu penyebab kematian di wilayah Lebong.

"Harapan kami dengan adanya tim ini, upaya pencegahan dan penanganan bisa lebih terkoordinasi dan tepat sasaran. Setidaknya kita bisa menekan angka kasus baru dan mencegah penularan lebih luas," tambah Evan.

BACA JUGA:Manfaatkan DD: Bupati Azhari Berikan Pesan Khusus untuk Kades

Sementara pada tahun 2024 lalu, Kabupaten Lebong mencatatkan 128 kasus TB, dan termasuk sebagai salah satu daerah dengan kasus TB tertinggi di Provinsi Bengkulu. Dari jumlah tersebut, dua pasien dinyatakan meninggal dunia dan dua lainnya menolak pengobatan dengan alasan pribadi.

Diketahui TB adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, namun juga dapat mengenai organ lain seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Penularan TBC terjadi melalui udara saat penderita aktif batuk, bersin, atau bahkan berbicara, menyebarkan bakteri ke lingkungan sekitarnya.

Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap gejala TB, seperti batuk berkepanjangan, penurunan berat badan, demam, dan berkeringat di malam hari. Jika mengalami gejala tersebut, masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan mengikuti prosedur pengobatan yang telah ditetapkan.

"Gejala TBC bisa bervariasi, tergantung pada organ yang terinfeksi. Namun yang paling penting, pengobatan harus segera dilakukan agar tidak menular ke orang lain dan tidak berkembang menjadi TB aktif yang mematikan," tutup Evan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan