Waspada! Ternak Mati di Bengkulu Tengah Bertambah

Plt. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, SP, MT. --Candra/RK
Radarkoran.com - Diungkapkan bahwa kasus hewan ternak mati mendadak di Kabupaten Bengkulu Tengah bertambah. Tentunya kejadian ini masih menjadi kekhawatiran tersenediri bagi masyarakat di daerah ini yang memiliki hewan ternak.
Menyikapi kondisi ini, Plt. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, SP, MT menekankan supaya masyarakat pemilik hewan ternak mengandangkan hewan ternak peliharaan masing-masing. Terutama hewan ternak kerbau dan sapi. Karena hewan ternak yang banyak tewas adalah hewan ternak yang dilepaskan.
"Sejak awal tahun 2025 hingga saat ini, sudah terdapat puluhan ekor kerbau maupun sapi dari beberapa kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah ini yang mati mendadak. Saat ditemukan, hewan ternak sudah dalam kondisi mati, hidung dan mulutnya mengeluarkan busa," terang Helmi Yuliandri.
Dia melanjutkan, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kematian hewan ternak yang sedang marak terjadi saat ini. Apakah itu dikarenakan serangan penyakit Septicaemia Epizootia (SE) alias penyakit ngorok, atau bisa juga disebabkan oleh racun.
"Sebab tidak menutup kemungkinan juga kerbau dan sapi yang dilepasliarkan tersebut mati karena racun. Baik itu secara tidak sengaja mengkonsumsi rumput yang telah disemprot racun, ataupun ada pelaku yang memang sengaja memberikan racun kepada ternak yang dilepasliarkan tersebut," ucapnya.
BACA JUGA:Ratusan SR Gratis di Bengkulu Tengah Sudah Berhasil Terpasang
Namun berdasarkan indikasi sementara, Dinas Pertanian Bengkulu Tengah menyakini bahwa kerbau dan sapi yang mati mendadak terkena penyakit ngorok.
"Namun untuk memastikan hal ini, tentu ksmi harus melakukan bedah terhadap hewan ternak tersebut untuk memastikannya," sampainya.
Peristiwa banyaknya hewan ternak yang mati ini pun sudah mendapatkan respon langsung dari Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto ST, M.Ap.
Bupati Rachmat sudah menginstruksikan Dinas Pertanian untuk segera menindaklanjuti kejadian ini. Bupati meminta agar kasus ini tidak semakin luas dan bertambah.
"Kami sudah diinstruksikan oleh pak bupati, selain melakukan pengecekan langsung terhadap hewan ternak tersebut, kami juga akan melakukan pemberian obat serta vaksin penangkal penyakit," demikian Helmi Yuliandri.