Proyek Pengendali Banjir di Kota Bengkulu Mulai dikerjakan

Radarkoran.com - Proyek pengedalian banjir berupa pembanguan kolam retensi di wilayah Kota Bengkulu saat ini mulai dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII. 

Peletakan batu pertama (Ground breaking) pembangunan pengendalian banjir telah dilakukan pada Rabu, 30 April 2025 di rumah pompa 1 Tanjung Agung, Kota Bengkulu. Dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu Medya Ramdhan dan Forkopimda Kota Bengkulu serta pihak terkait lainnya.

Pembangunan pengendali banjir di Kota Bengkulu ini diaggarakand ana dengan total lebih kurang Rp 2,9 Triliun. Tahap awal pembangunan akan dianggarkan sebesar Rp 100 miliar dan ditargetkan tuntas akhir tahun ini.

Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu, Medya Ramdhan menyampaikan bahwa pembangunan pengendali banjir di Kota Bengkulu telah dimulai dua minggu sebelum kegiatan peletakan batu pertama, dan target selesainya yaitu pertengahan Desember tahun ini. 

"Pekerjaan sudah dimulai dan kami optimis dapat menyelesaikan tahap pertama ini dengan jadwal yang telah ditetapkan," ujarnya.

Sementara itu, Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat terkait program pembangunan pengendalian banjir ini. Ia menyebut jika pembangunan pengendali banjir ini menjadi salah satu kebutuhan urgen di Kota Bengkulu karena wilayah kota kerap terjadi banjir kiriman dari kawasan hulu. 

BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Pastikan Pembangunan Sirkuit Dilaksanakan Tahun ini

"Dengan adanya pembangunan pengendalian banjir di Kota Bengkulu ini menjadi jawaban dan solusi atas keresahan masyarakat terkait banjir yang sering terjadi setiap tahun akibat banjir kiriman dari gunung," kata Dedy.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat untuk mendukung percepatan pembangunan pengendali banjir yang ada, sehingga masyarakat dapat segera terbebas dari banjir yang seringkali terjadi di Kota Bengkulu.

"Kita berharap masyarakat dapat mengerti jika nanti perjalanan mereka terganggu, terutama jika nanti dilakukan pembuatan jalan," ujarnya.