Berapa Lama Berjemur saat Pagi Hari untuk Hasilkan Vitamin D: Begini Penjelasannya!

BERJEMUR : Lama berjemur saat pagi hari--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com- Matahari yang terbit di pagi hari mempunyai sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh. Dengan itupula, jangan takut dengan paparan sinar matahari. Karena, paparan sinar matahari tidak seburuk yang Anda bayangkan. Berapa lama sebaiknya anda berjemur sehingga bisa memperoleh manfaatnya sekaligus terhindar dari risikonya. Terlalu lama terkena matahari juga tidak baik.
Berapa lama berjemur saat pagi hari?
Dilansir dari hellosehat.com, kulit manusia dirancang untuk memproduksi vitamin D secara otomatis ketika kulit terpapar sinar matahari. Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet B (UVB). Saat UVB mengenai kulit, kulit akan membentuk vitamin D3 (cholecalciferol) dalam jumlah besar. Vitamin D3 merupakan previtamin dari vitamin D yang akan langsung disalurkan ke hati dan ginjal untuk menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh.
Penelitian dalam jurnal Environmental health perspectives menjelaskan bahwa tidak perlu lama berjemur untuk kulit membentuk vitamin D3. Peneliti menyarankan lama berjemur tanpa tabir surya adalah 20 menit setiap harinya. Nah, untuk mengurangi risiko kulit terbakar sinar matahari (sunburn), Anda bisa berjemur selama 5 – 10 menit.
Ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Osteoporosis (2013) menyarankan lama berjemur bagi orang yang berkulit lebih gelap adalah 30 menit hingga 3 jam untuk mendapatkan vitamin D yang cukup.
Kapan waktu sinar matahari yang baik?
Beberapa studi menunjukkan bahwa tubuh paling efisien membuat vitamin D di siang hari. Pasalnya, di pagi atau petang hari atmosfer akan menghalangi sinar matahari sehingga sinar UVB tidak dapat menembus lapisan udara dan tidak terkena kulit.
BACA JUGA: Awasi Peredaran Obat dan Makanan: Kepahiang Jalin Kerja Sama dengan BPOM Rejang Lebong
Berikut kelompok orang yang berisiko kekurangan vitamin D.
1. Orang yang memiliki kulit gelap. Kelompok ini membutuhkan sinar UVB yang lebih banyak untuk bisa menghasilkan vitamin D.
2. Orang tua atau lanjut usia yang hampir menghabiskan seluruh waktunya di dalam ruangan.
3. Bayi yang ibunya mengalami kekurangan vitamin D saat hamil.