Harga Gabah Padi Naik, Petani di Kepahiang Semringah

PADI: Harga gabah Padi di Kepahiang naik--YUS/RK

Radarkoran.com- Para petani di Desa Imigrasi Permu Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang, kini bisa bernapas lebih lega. Pasalnya, pemerintah secara resmi menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kilogram. Kenaikan harga ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025 dan membawa angin segar bagi kesejahteraan petani.

"Alhamdulillah, dampaknya sangat terasa. Selisih harganya cukup lumayan dibandingkan menjual ke tengkulak selama ini," ungkap Nasrudin seorang petani di Desa Imigrasi Permu Kecamatan Kepahiang, pada Selasa 13 Mei 2025.

Nasrudin mengungkapkan bahwa sebelumnya para petani menjual gabah ke tengkulak, karena prosesnya cepat dan praktis meski dengan harga yang jauh dari layak.

"Dulu tengkulak beli gabah kepada para petani cuma Rp 3.000 sampai Rp 3.500 per kilogram. Kadang-kadang ada yang nawar sampai Rp 3.700, itu udah paling tinggi," ujarnya.

Namun kini, dengan HPP GKP yang naik menjadi Rp 6.500 per kilogram, petani merasakan keuntungan yang jauh lebih besar. Harga jual gabah naik hampir dua kali lipat dibanding harga yang biasa ditawarkan tengkulak. 

"Sekarang petani bisa dapat untung yang lebih layak, pupuk pun lancar, tidak seribet dulu dan yang paling penting, permainan harga dari tengkulak bisa ditekan," tambah Nasrudin

BACA JUGA:Laka Lantas di Kepahiang: Isuzu Traga Vs Mobil Box, Begini Kondisi Sopir dan Mobilnya!

Kenaikan harga pembelian pemerintah gabah pada 2025 ini menjadi sinyal positif bahwa negara mulai serius memperhatikan kesejahteraan petani ditambah distribusi pupuk lancar sampai ketingkat petani. Dalam jangka panjang, kebijakan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tapi juga menciptakan ketahanan pangan yang lebih stabil di berbagai daerah, termasuk kabupaten Kepahiang.

Lebih dari itu, kondisi yang mulai kondusif juga menciptakan ekosistem pasar gabah yang sehat, bebas dari intervensi harga oleh tengkulak. Para petani pun merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus meningkatkan produksi padi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan