Ketua PGRI hingga Kepsek dan Guru di Bengkulu Tengah Soroti Gaji ke-13 Tidak Kunjung Cair

MENYOROTI : Ketua PGRI Kabupaten Bengkulu Tengah, Supriyanto, S.Pd, MM menyoroti gaji ke-13 tenaga pendidik di daerah ini yang tidak kunjung cair.--CANDRA/RK
Radarkoran.com - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bengkulu Tengah, Supriyanto, S.Pd, MM menyoroti gaji ke-13 guru yang tidak kunjung cair. Karena itu Supriyanto yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 03 Bengkulu Tengah berharap gaji ke-13 tersebut segera cair.
Bukan tanpa alasan, harapan gaji ke-13 secepatnya bisa cair disebabkan kebutuhan Juni, Juli hingga Agustus lebih besar dari bulan-bulan lainnya. Lantaran pada masa ini para orangtua menghadapi tahun ajaran baru anak-anak mereka, tidak terkecuali guru yang memiliki anak usia sekolah.
"Ya harapan kita gaji ke-13 segera cair, sebab kebutuhan saat ini lebih besar dari bulan biasanya. Karena ada anak-anak yang masuk tahun pelajaran baru. Tentu membutuhkan biaya yang lebih besar, selain kebutuhan hidup keluarga pada umumnya," sampai Supriyanto, Rabu 18 Juni 2025.
Diketahui, salah satu sekolah yang gaji ke-13 gurunya yang belum cair sampai pertengahan Juni 2025 ini adalah tenaga pendidik di SD Negeri 20 Bengkulu Tengah. Gaji ke-13 ini sangat dinantikan. Keterlambatan pencairan dikeluhkan sejumlah guru lantaran berdampak langsung terhadap pemenuhan kebutuhan hidup, terutama dalam rangka menghadapi tahun ajaran baru anak-anak mereka.
Kepala SDN 20 Kabupaten Bengkulu Tengah, Supran Erlani mengatakan, bahwa belum mendapatkan informasi resmi mengenai waktu pencairan gaji ke-13. Menurutnya, para guru hanya bisa menunggu tanpa kepastian yang jelas. "Kalau sejauh ini belum ada kabar soal kapan gaji ke-13 cair. Kami pun tidak tahu secara pasti apa yang menyebabkan keterlambatan pencairannya," kata Supran.
BACA JUGA: Ini Desa yang Wakili Bengkulu Tengah di Lomba Desa Tingkat Provinsi 2025
BACA JUGA:Wabup Tarmizi Terpilih Jabat Ketua PBSI Benteng 2025–2029
Supran pun melanjutkan, gaji ke-13 sangat penting terutama bagi guru yang memiliki anak yang tengah menempuh atau akan memulai pendidikan di jenjang berbeda. "Gaji ke-13 sangat membantu kebutuhan kami, terutama biaya sekolah anak. Ya ada yang anaknya masuk SD, SMP, SMA, bahkan kuliah. Biasanya kami sangat terbantu dengan adanya gaji ke-13 ini," ujarnya.
Dia juga mengaku jika hanya mengandalkan gaji pokok, kebutuhan bulanan sulit tercukupi, terlebih di tengah meningkatnya biaya pendidikan dan kebutuhan pokok. "Jika hanya mengandalkan gaji pokok, jelas tidak cukup. Kecuali kami punya penghasilan tambahan, misalnya dari berkebun. Tapi bagi kita yang tidak punya sumber pendapatan lain, gaji ke-13 sangat membantu dan sangatlah diharapkan," tegasnya.
Supran menekankan, dia dan para guru lainnya berharap pemerintah dapat segera memberikan kejelasan terkait pencairan gaji ke-13 agar para guru tidak terus dirundung ketidakpastian. "Seperti yang saya sampaikan tadi, kalau bisa segera cairnya, tentu kami bersyukur. Ya namun kalau belum bisa cair dalam waktu dekat, ya kami hanya bisa bersabar menunggu," lirihnya.