Dinas Perpusda Akan Implementasikan Perpustakaan Online, Ini Tujuannya

STANDAR : Perpustakaan dan Arsip Daerah Kepahiang yang sudah berstandar nasional siap dioperasikan, di sini penerapan perpustakaan online akan diberlakukan.--REKA/RK

Radarkepahiang.bacokoran.co - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kabupaten Kepahiang berupaya akan implementasikan perpustakaan online. Langkah itu bertujuan untuk mendukung literasi masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan zaman yang didukung dengan teknologi.

Apalagi sekarang minat masyarakat membaca buku semakin menurun. Hal itu menjadi dasar pemerintah berupaya meningkatkan dan menumbuhkan minat baca sejak dini. Sehingga berbagai upaya dan inovasi pun dilakukan agar semakin memudahkan memperoleh buku yang diinginkan.

"Upaya yang dinilai efektif dengan menyediakan perpustakaan online. Sehingga memudahkan untuk mengakses buku apa saja secara online dan dimana saja. Makanya kami berencana menyediakan perpustakaan online. Sudah banyak daerah yang mengembangkan, kita mulai mengajukan sarana pendukungnya untuk mengembangkan perpustakaan online," kata Kepala Dinas Perpusda Kabupaten Kepahiang Muktar Yatib, S.Pd.

Dia menyakini, keberadaan perpustakaan online akan lebih memudahkan untuk membaca buku. Sehingga tidak perlu lagi datang ke Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, yang juga sebagai perpustakaan di kabupaten ini.

"Nanti, cukup menggunakan ponsel saja, kemudian tuliskan judul buku yang diinginkan. Tentu perpustakaan online akan memudahkan," ujar Muktar.

BACA JUGA:Menindaklanjuti Surat Gubernur dan Bupati, Perpusda Kepahiang Surati Kades soal Satu Desa Satu Perpusdes

Disisi lain, lanjut Muktar pihaknya ingin mengikuti perkembangan zaman dengan tujuan untuk memudahkan mengakses buku. Sehingga semua kalangan dapat menikmati pelayanan tersebut, baik bagi orang tua hingga pelajar akan dimudahkan.

"Terutama bagi pelajar yang sedang mencari buku pendukung untuk pembelajaran mereka di sekolah, tinggal mengakses website perpustakaan online," lanjut Muktar. 

Selain memudahkan masyarakat mengakses buku secara gratis, penerapan perpustakaan online juga mengantisipasi adanya peminjaman buku secara fisik yang kerap tidak dikembalikan. Sehingga dengan penerapan digital maka persoalan tersebut telah tertangani.

"Memang fenomena orang meminjam dan tidak dikembalikan sulit terhindarkan. Semua perpustakaan di Indonesia mengalami hal yang sama. Sehingga dengan adanya e-book ini orang sudah bisa membaca buku tanpa harus membawa fisik buku pulang. Meski masalah meminjam buku secara fisik sudah tertangani namun kami masih melakukan antisipasi kehilangan buku karena masih ada layanan kunjungan langsung. Makanya setiap tahun kami melakukan pendataan dan pembelian pada buku yang rusak dan hilang. Yang penting presentasenya tidak lebih 40 persen dari jumlah koleksi buku," papar Muktar.

Adapun terkait sistem layanan kunjungan, pihaknya juga menerapkan registrasi berbasis aplikasi yang memudahkan perpustakaan melacak jika adanya pengunjung bermasalah.

BACA JUGA:Tahun Ini Dinas Perpusda Kepahiang Usulkan Transformasi Perpustakaan Digital

Sehingga, ketika dia meminjam tidak mengembalikan dengan batas waktu ditentukan, maka secara otomatis namanya akan masuk daftar blacklist dan selanjutnya dia tidak bisa melakukan peminjaman lagi sebelum bukunya dikembalikan.

"Perpustakaan daerah juga menerapkan transformasi digital, misalnya ada seorang mau mencari buku tinggal dia cari saja judul buku melalui komputer yang kami tanam. Kami juga meng-update setiap keluaran buku baru. Untuk pengunjung setiap harinya berkisar 70 sampai 85 orang. Kalau hari libur buka mungkin bisa ramai, cuma untuk saat ini kami belum membuka layanan di hari libur karena keterbatasan SDM. Wacana perpustakaan digital ini akan kita terapkan jika aplikasi, serta alat sarana dan prasarana pendukungnya sudah memadai," sampai Muktar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan