Pemkab Bengkulu Tengah Resmi Mengusulkan Beronang jadi Warisan Budaya Tak Benda

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah mengusulkan beronang sebagai warisan budaya tak benda. --FOTO/DOK

Radarkoran.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah resmi mengusulkan beronang jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2025. Beronang merupakan kerajinan anyaman khas yang keberadaannya terancam punah. Sebab itu diusulkannya beronang sebagai warisan budaya tak benda merupakan langkah nyata untuk menghindari hilangnya keberdaan beronang di masa mendatang, akibat semakin menurunnya jumlah pengrajinnya.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkulu Tengah, Drs. Tomi Marisi, M.Si melalui Kepala Bidang Kebudayaan, M. Yudi. Ia mengatakan bahwa kerajinan beronang yang dahulu banyak ditekuni masyarakat kini mulai ditinggalkan karena kurangnya regenerasi pengrajin. 

"Beronang adalah tradisi anyaman yang unik, memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Sayangnya, pengrajinnya kini sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mengusulkan beronang sebagai warisan budaya tak benda, supaya mendapat pengakuan sekaligus perlindungan," papar Yudi.

BACA JUGA:Ada Agenda Kenegaraan, Wakil Mendikdasmen Fajar Riza Ul Haq Batal ke Bengkulu Tengah

Lebih lanjut dia menerangkan, usulan tersebut sudah melalui seleksi di tingkat provinsi, serta berhasil lolos ke tahap nasional. Saat ini, dokumen beronang sedang dalam proses penilaian di Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

"Ya, alhamdulillahnya di tingkat provinsi usulan kita diterima, dan kini sudah berada di Kementerian Kebudayaan. Kami berharap beronang bisa ditetapkan secara resmi sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2025 ini," kata Yudi. 

Dia menambahkan, pengumuman hasil seleksi nasional dijadwalkan ke luar kisaran bulan September, bertepatan dengan pengumuman WBTB dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Tentunya kita berharap semoga hasilnya diterima. Karena dengan ditetapkannya beronang sebagai warisan budaya tak benda tentu akan menjadi langkah besar dalam menyelamatkan tradisi yang mulai pudar ini. Bukan hanya soal pengakuan, tetapi bentuk penghormatan kita terhadap budaya lokal," ucap Yudi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan