Gerakan Pangan Murah, 50 Ton Beras di Bengkulu Tengah Ludes Terjual

Radarkoran.com - Gerakan pangan murah secara berkelanjutan dilaksanakan Polres Bengkulu Tengah di daerah tersebut. Gerakan pangan murah dilakukan di lokasi berbeda, setiap harinya oleh Polres Bengkulu Tengah melalui jajarannya. 

Diketahui, sejak gerakan pangan murah dimulai, hingga sejauhini, Polres Bengkulu Tengah sudah berhasil menjual 50 ton beras, yang tentu dengan harga di bawah harga pasaran. Target Polres Bengkulu Tengah pada gerakan pangan murah kali ini, menjual beras dengan harga murah hingga 185 ton.

"Iya, alhamdulillah sudah berhasil menjual hingga 50 ton beras," kata Kapolres Bengkulu Tengah Polda Bengkulu, AKBP. Totok Handoyo, M.Si melalui Kasat Intel, Iptu. Hendri Elen. 

Lebih lanjut dia mengatakan, karena saat ini beras yang sudah berhasil dijual sebanyak 50 ton, maka masih ada kisaran 135 ton beras lagi yang akan dijual pada gerakan pangan murah. Untuk diketahui, beras dijual Rp 11.300 per kilonya atau jauh di bawah harga pasaran.

BACA JUGA:Kepala SMPN 3 Bengkulu Tengah Usulkan Pembangunan SON

"Beras yang sudah disiapkan mencapai 185 ton. Nah, beras tersebut ditargetkan terjual semuanya. Jadi, sisa yang ada saat ini, kami akan gencarkan untuk dijual. Kita optimis target ini dapat tercapai, karena waktunya masih cukup panjang," ujarnya. 

Dijelaskan, pelaksanaan gerakan pangan murah dilaksanakan hingga akhir Desember 2025. Gerakan pangan murah ini dilaksanakan setiap hari Senin hingga Sabtu, yang digelar di lokasi berbeda-beda. Kegiatan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh masyarakat. 

"Kegiatan ini kan kami laksanakan sebagai dukungan kami terhadap program ketahanan pangan nasional. Kepolisian juga turut membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sesuai instruksi pak Presiden Prabowo Subianto dan pak Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo," paparnya.

Dia menambahkan, setiap kali gerakan pangan murah digelar, mendapatkan antusias cukup tinggi dari masyarakat. Bahkan beras yang disiapkan selalu habis dibeli masyarakat. "Semoga saja kegiatan ini bisa membantu masyarakat secara luas, dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari," pungkasnya.