Muhammadiyah Kepahiang Tetapkan Awal Ramadan & Idul Fitri serta Idul Adha Tahun 2026: Ini Jadwalnya
Ketua dan Sekretaris PD Muhammadiyah Kepahiang bacakan maklumat penetapan awal Ramadan dan idul Fitri 2026--YUS/RK
Radarkoran.com-Umat Islam di seluruh Indonesia mulai menantikan datangnya bulan suci Ramadan 1447 Hijriah atau Ramadan 2026 Masehi. Kementerian Agama RI (Kemenag) akan menetapkan tanggal resmi 1 Ramadan 1447 H, biasanya melalui sidang isbat menjelang pertengahan Februari 2026.
Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah resmi menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah untuk tahun 1447 Hijriah, yang bertepatan dengan tahun 2026 Masehi. Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 2/MLM/1.0/E/2025 di Yogyakarta. Bahwa 1 Ramadan 1447 H akan jatuh pada hari Rabu Legi, 18 Februari 2026 M. Sementara itu, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1447 H ditetapkan jatuh pada hari Jumat Legi, 20 Maret 2026 M.
BACA JUGA:ASN Kepahiang Diduga Injak Alquran, Muhammadiyah: Bentuk Pelecehan & Penghinaan Terhadap Al Quran
Utuk bulan Zulhijah, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Zulhijah 1447 H jatuh pada hari Senin Kliwon, 18 Mei 2026 M. Dengan demikian, Hari Arafah (9 Zulhijah) akan bertepatan pada hari Selasa Pon, 26 Mei 2026 M, dan Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah) akan dirayakan pada hari Rabu Wage, 27 Mei 2026 M. Penetapan ini mengacu pada prinsip, syarat, dan parameter Kalender Hijriah Global Tunggal yang merupakan hasil Musyawarah Nasional XXXII Tarjih Muhammadiyah di Pekalongan pada tahun 2024.
Dalam maklumat tersebut, dijelaskan bahwa ijtimak (konjungsi) jelang Ramadan 1447 H terjadi pada Selasa, 17 Februari 2026 M. Namun, berdasarkan kriteria Kalender Hijriah Global, bulan baru dimulai saat matahari terbenam keesokan harinya. Hal serupa juga berlaku untuk penetapan awal Syawal dan Zulhijah yang telah dihitung secara cermat.
"Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya," bunyi penutup maklumat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Sekretaris PP Muhammadiyah.
BACA JUGA:Masjid Taqwa Muhammadiyah Kepahiang Siapkan Lahan Parkir
Menyikapi hal ini, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kepahiang, H. Nazarudin, S.Ag M.Pd menyampaikan, dengan keputusan ini, selaku warga perserikatan Muhammadiyah akan mengikuti hal tersebut. Karena sifatnya Sami'na Waato'na yang mengandung makna kami mendengar dan kami taat.
"Ya tentunya sebagai warga Perserikatan Muhammadiyah kami mentaati keputusan tersebut, Sami'na Waato'na," ungkap Nazarudin
Menurut Nazarudin, puasa tidak hanya mengajarkan ibadah habluminallah. Tapi, juga harus bisa mengimplementasikan habluminannas. Yakni, dengan memiliki kesetiakawanan dan perhatian kepada publik dengan cara mengeluarkan zakat, infak, dan shodaqoh.
BACA JUGA:Muhammadiyah Kabupaten Kepahiang Akan Buka SMP IT: Ini Lokasinya
‘’Dengan dirilisnya maklumat tadi, warga persyarikatan Muhammadiyah di seluruh kabupaten Kepahiang mulai dari ranting dan cabang memiliki pedoman yang jelas untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadan, salat Idulfitri, serta puasa Arafah dan salat Iduladha pada tahun 2026 mendatang,"pungkasnya.