Ekonomi Bengkulu 2023, Seluruh Komponen Pengeluaran Tumbuh
SAMPAIKAN : Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME menyampaikan seluruh komponen pengeluaran tumbuh--GATOT/RK
Komponen PK-LNPRT Tertinggi
Radarkepahiang.bacakoran.co - Berdasarkan rilis data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, disebutkan jika ekonomi Provinsi Bengkulu Tahun 2023 tumbuh sebesar 4,26 persen dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022.
Tercatat, pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen PK-LNPRT (Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Non Profit yang melayani Rumah Tangga) yakni sebesar 10,22 persen, diikuti komponen PK-P (Pengeluaran Konsumsi Pemerintah) sebesar 6,23 persen, komponen PK-RT (Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga)sebesar 5,15 persen, komponen PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) sebesar 3,17 persen; serta komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 2,94 persen.
"Sementara itu, komponen Impor Barang dan Jasa (yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran) tumbuh sebesar 2,91 persen," tutur Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal.
Selain itu, perekonomian Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 60,38 persen, lalu disusul komponen PMTB sebesar 39,41 persen, komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 34,64 persen, komponen PK-P sebesar 17,14 persen, komponen PK-LNPRT sebesar 2,30 persen dan komponen Perubahan Inventori sebesar minus 0,56 persen. Sementara itu, komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran memiliki peran sebesar 53,32 persen.
BACA JUGA:BPS Rilis Berita Resmi Statistik, Pemprov Optimis Pertumbuhan Ekonomi Meningkat
Lebih jauh, jika melihat dari segi jangka waktu triwulan IV-2023 terhadap Triwulan IV-2022, Ekonomi Provinsi Bengkulu pada tumbuh sebesar 4,76 persen (y-on-y). Pertumbuhan tersebut terjadi pada seluruh komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen PK-LNPRT sebesar 13,40 persen, disusul komponen PK-RT sebesar 5,72 persen; komponen PK-P sebesar 5,33 persen, komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 4,09 persen, dan komponen PMTB sebesar 2,04 persen.
"Sementara itu, komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran tumbuh sebesar 1,15 persen," imbuhnya
Untuk ekonomi Provinsi Bengkulu pada Triwulan IV-2023 dibanding Triwulan III-2023 (q-to-q) tumbuh sebesar 3,04 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen PK-P sebesar 31,75 persen.
Kemudian diikuti komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 6,06 persen, komponen PK-LNPRT sebesar 5,98 persen, komponen PK-RT sebesar 3,38 persen, dan komponen PMTB sebesar 2,86 persen. Sementara itu, komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran tumbuh sebesar 10,25 persen
Dijelaskan Win Rizal, secara spasial pada tahun 2023 struktur perekonomian di Pulau Sumatera didominasi oleh provinsi Sumatera Utara dengan kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatera sebesar 23,25 persen, diikuti Provinsi Riau sebesar 22,71 persen, dan Sumatera Selatan sebesar 13,92 persen. Sedangkan ekonomi di Pulau Sumatera pada Tahun 2023 tumbuh sebesar 4,69 persen (c-to-c).
BACA JUGA:Anies : Ekonomi Indonesia Dikuasai Segelintir Orang
Secara spasial, Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan tertinggi di Pulau Sumatera, yakni sebesar 5,20 persen. Sedangkan, Provinsi Riau mengalami pertumbuhan terendah, yakni sebesar 4,21 persen.
"Untuk Provinsi Bengkulu sendiri memiliki kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatera sebesar 2,14 persen. Dan dengan pertumbuhan ekonomi 4,26 persen, Bengkulu berhasil menempati posisi ke-8 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera," tutup Win Rizal.