Khutbah Jum'at: Mengapa Rasulullah Mencintai Bulan Syakban

SYAKBAN : Keistimewaan bulan syakban yang membuat rasulullah mencintai bulan ini.--FOTO/ILUSTRASI

Artinya : Dinamakan bulan Syakban karena di dalamnya terdapat kebaikan yang sangat banyak kebaikan bagi orang yang berpuasa di dalamnya, hingga ia masuk surga.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Rasulullah memberikan teladan kepada kita dengan selalu menjalani puasa sunnah di bulan ini, melebihi banyaknya puasa pada  bulan-bulan lainnya. 

Namun tidak penuh sebulan, karena apabila melaksanakan puasa sunnah selama sebulan penuh, beliau khawatir nantinya tasyabuh (menyerupai) bulan Ramadan.  

Rasulullah pernah ditanya oleh sebagian sahabat, mengapa beliau senantiasa meningkatkan amaliah di bulan Syakban. Beliau menjawab bahwa ternyata bulan Syakban ini adalah bulan diangkatnya amal. Sebagaimana sabda beliau:

Artinya : Ini adalah bulan yang kerap dilalaikan oleh manusia darinya. Ia adalah bulan di antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan di mana amal-amal akan diangkat kepada Tuhan alam semesta, maka aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa. (HR. An-Nasa’i).

Kaum muslimin rahimakumullah. Lalu apalagi yang menyebabkan Rasulullah menyenangi bulan Syakban ini dengan berbagai peningkatan amal? Diantara  jawabannya adalah, karena banyak peristiwa dam kejadian di bulan Syakban.

BACA JUGA:MAN 02 Kepahiang Peringati Isra Mikraj Nabi Muhammad

Salah satu di antaranya adalah peristiwa pindahnya arah kiblat kaum muslimin saat itu, yang bermula berkiblat ke arah al-Masjidil Aqsha di Palestina berubah ke arah al-Masjidil Haram di Makkah al-Mukarramah.

Dengan sebab musabab perubahan arah kiblat ini Allah SWT, menegaskan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat ke-144 yang artinya :  Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. (QS. Al-Baqarah: 144). 

Lalu mengapa Allah mengubah arah kiblat bagi kaum muslimin? Apakah karena semata-mata keinginan Nabi Muhammad SAW semata, lalu Allah mengabulkannya. Tidak hanya demikian. Akan tetapi Allah SWT, ingin menguji dan ingin mengetahui tentang siapa saja orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah Swt., dan senantiasa mengikuti sunnah rasul-Nya. 

Perhatikan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat ke- 143 yang artinya : Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.

Kaum muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah.

Pada awalnya ada di kalangan para sahabat yang ragu terhadap pindahnya arah kiblat. Namun akhirnya mereka percaya, bahwa pindah arah kiblat itu adalah perintah Allah SWT. Tidak sedikit pula diantara mereka ada yang mengingkarinya.

Bahkan ada yang murtad karenanya.Lalu selanjutnya terdapat ulama yang menyebabkan Rasulullah mencintai bulan Syakban, karena pada bulan inilah diturunkan tentang perintah Allah SWT, kepada kaum muslimin, mukminin untuk bershalawat kepada Nabi.

Sehingga Nabi berpesan, perbanyaklah ucapan salam kepadanya. Karena bulan ini adalah bulan diperintahkannya shalawat kepada Nabi: 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan