Bupati Sarolangun Datangi Rejang Lebong, Ini Tujuannya

SAMBUT : Jajaran Pemkab Rejang Lebong saat menyambut kedatangan Bupati Sarolangun Jambi, Bachril Bakri.--DWI/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Bupati Sarolangun Jambi, Bachril Bakri kembali mengunjungi Kabupaten Rejang Lebong. Hal tersebut berkaitan dengan kerjasama yang terjalin antar ke dua daerah tersebut.

"Kedatangan kami ke Rejang Lebong ini untuk menindaklanjuti kerjasama Pemkab Sarolangun dengan Pemkab Rejang Lebong yang diteken 10 November 2023 lalu. Yaitu  tentang pengembangan pembangunan dan potensi daerah. Khususnya, tentang Kerjasama pengadaan sayur-sayuran untuk menekan angka inflasi Sarolangun, "  jelas Bupati Bachril Bakri.

Ditambahkannya, kunjungan ini juga merupakan koordinasi dengan Rejang Lebong selaku daerah penghasil. Tujuannya untuk memastikan ketersediaan sayur-sayuran jika terjadi indikasi kenaikan harga yang melambung tinggi.

"Saat ini, harga cabai merah di Sarolangun Jmasih Rp 60.000 perkilogram, beberapa jenis sayuran yang kami butuhkan itu berupa cabe merah, cabe rawit, dan beras. Seluruhnya ada di Rejang Lebong, " sampai Bachril.

Disisi lain, diceritakannya saat ini Pemkab Sarolangun bekerjasama dengan TNI dalam mengembangkan beberapa jenis komoditi. Seperti cabai, terong dan singkong beracun. Serta kopi di areal lahan seluas 30 hentare, 6 hektare diantaranya untuk kebun cabai, singkong dan terong.

BACA JUGA:Di Rejang Lebong, Kanwil Kemenkumham Bengkulu Gelar Sosialisasi, Promosi dan Diseminasi Kekayaan Intelektual

" Kami berharap kerjasama yang dibangun dengan Rejang Lebong ini dapat ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama antar instansi terkait. Khususnya Dinas Perindagkop Rejang Lebong dan Dinas Perindagkop Sarolangun, " pungkasnya. 

Terpisah Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab ) Rejang Lebong, Yusran Fauzi, mengaku siap merealisasikan perjanjian kerjasama yang diajukan Pemkab Sarolangun. Terkait dengan cabai, Pemkab Rejang mendapatkan bantuan dari Kementan untuk 20 hektare dan salah satunya telah ditanam oleh PKK Rejang Lebong.

"Kita mendapatkan bantuan dari pusat 20 hektare untuk tanaman cabai sebagai pengembangan. Untuk harga cabai mahal karena biaya produksinya memang mahal. Petani cabai kita terikat dengan induk semang selaku pemodal. Sehingga hasil panen cabai didominasi induk semang. Sehingga petani tidak berani menjual hasil panen ke sembarang orang, " jelas Yusran.

BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Mutasi 72 Pejabat Eselon II , III dan IV, Berikut Daftarnya

Diketahui di Kabupaten Rejang Lebong hingga Februari 2024 luas panen cabai merah mencapai 465 hektare. Kemudian cabai rawit 264 hektare. Sedangkan luas tanam cabai merah 814 hektare dan cabai  rawit 368 hektare.

Tag
Share