Tanpa Bogang
--
Ada yang senam aerobik. Energetik. Ada yang lebih ke arah tari. Slow.
Yang seru: antarkelompok itu kan seperti tidak berjarak. Maka kelompok sini bisa dengar musik dari kelompok sana. Saling berebut masuk telinga. Tapi mereka tidak peduli. Masing-masing konsentrasi ke gerakan dan musik kelompoknya sendiri.
Saya pilih bergabung ke salah satu kelompok yang jenis gerakannya medium impact. Seperti yang selalu saya lakukan di Indonesia.
Gerakan di kelompok tari itu terlihat terlalu low impact. Demikian juga di kelompok line dance. Sulit disebut olahraga.
Tapi yang aerobik itu terlalu high impact. Terlalu berat untuk umur kaki saya.
"Musuh nomor satu orang tua adalah kaki".
BACA JUGA:Liur Sedap
Prinsip itu terus saya pegang: biar tua kaki saya harus tetap kuat. Tidak ada cara lain kecuali harus mempertahankan masa otot kaki.
Anda sudah tahu: masa otot manusia akan terus berkurang seiring dengan pertambahan umur. Saya belum menemukan cara lain mempertahankan masa otot kecuali lewat olahraga.
Maka saya tidak memilih olahraga jalan kaki karena jalan kaki saya anggap bukan olahraga. Tergolong low impact. Tidak cukup bisa untuk mempertahankan masa otot. Kecuali jalan cepat. Secepat 6 km/jam.
Lapangan Rakyat di Meizhou ini begitu luas. Lebih 25 hektare. Indah. Rapi. Tertata. Dengan penerangan yang gemerlap. Termasuk lampu hiasnya.
Di sebelah square besar ini perbukitan. Ada panggung besar jauh di sana. Ada patung-patung. Ada gasebo-gasebo: tempat orang berkaraoke.
Ada arena sepak bola jauh di sana. Ada arena tertutup.
Banyak juga yang main bulu tangkis. Mereka bawa net sendiri –pakai tiang knock down. Ada yang main mirip sepak takraw dengan bola mirip bola bulu tangkis.
Ada pula mainan anak-anak. Trampolin. Gokart listrik. Meriah. Ramai. Pun bukan di akhir pekan.