Ini Penyebab Harga Kopi Terus Naik, Dinas TPHP Bengkulu Beri Penjelasan
Kepala Bidang Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbessy, SH, MH, MM menyampaikan penyebab harga kopi terus naik.--GATOT/RK
Radarkoran.com - Petani kopi di wilayah Bengkulu dalam beberpa waktu terakhir cukup bergembira. Pasalnya, harga komoditas kopi hingga akhir bulan April 2024 masih mengalami kenaikan harga yang memberikan nilai tambah bagi para petani kopi di daerah.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menyebut, hingga lahir bulan April 2024 harga komoditas kopi telah kembali mengalami kenaikan harga hingga 10 persen dari harga sebelumnya.
Disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M. Rizon melalui Kepala Bidang Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbessy, SH, MH, MM, penyebab naiknya harga kopi hingga 10 persen dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya diakibatkan adanya peningkatan permintaan komoditas kopi dari berbagai negara sedangkan produk kopi yang dihasilkan yang sedikit.
"Hal demikian menjadi salah satu penyebab naiknya harga kopi di berbagai negara, termasuk di Indonesia," dikatakan Bickman saat diwawancarai pada Minggu, 28 April 2024.
Peningkatan kebutuhan komoditas kopi dari negara-negara di dunia juga disebabkan lahan pertanian kopi di negara-negara penghasil komoditas kopi mengalami gagal panen.
BACA JUGA:Harga Kopi Tinggi, Petani Nginap di Pondok Kebun
Seperti halnya di Brazil banyak perkebunan kopi yang terdampak musim salju. Sehingga pohon kopi mati dan butuh waktu tiga tahun untuk pemulihannya dan bisa memproduksi kopi kembali. Begitupun seperti halnya yang terjadi di Kolombia, banyak perkebunan kopi yang mengalami kerusakan akibat bencana alam banjir.
Dengan adanya kegagalan panen pada negara-negara penghasil komoditas kopi tersebut, berimbas harga komoditi kopi mengalami kenaikan harga.
"Jadi untuk harga kopi saat ini di harga Rp 52.000 per/kg dibandingkan harga sebelumnya sekitar Rp 40.000 per/kg. Kita harapkan harga ini stabil dan dapat meningkat kembali," singkat Bickmen.