Tekan Angka Pernikahan Dini, Upaya KUA Kabawetan Cegah Stunting di Wilayah Binaannya

STUNTING : KUA Kabawetan berupaya melakukan pencegahan stunting dengan menekan angka pernikahan dini di setiap wilayah binaannya.--REKA/RK

Radarkoran.com - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kabawetan berkomitmen bersama dengan pemerintah setempat untuk melakukan pencegahan stunting di tingkat kecamatan. Upaya tersebut salah satunya dengan menekan angka pernikahan dini. Ini disampaikan Kepala KUA Kecamatan Kabawetan, Azwandi, S.Ag.

Azwandi mengungkapkan, kegiatan percepatan penurunan stunting merupakan bagian dari upaya serius yang akan dilaksanakan di Kecamatan Kabawetan. 

Dia menyebutkan bahwa salah satu penyebab stunting adalah perkawinan di bawah umur.

"Menanggapi perkawinan anak yaitu perkawinan di bawah usia 19 tahun, kami dari KUA Kabawetan terus berupaya untuk menekan angka perkawinan anak, dengan melakukan penolakan terhadap pasangan calon pengantin di bawah umur," katanya. 

"Namun kalau mendesak dengan alasan tertentu, masyarakat dapat meminta dispensasi perkawinan di Pengadilan Agama, untuk mendapat izin menikah. Jadi bukan mengahalangi menikah, tapi kita menjalankan aturan perundang-undangan. Menekan angka perkawinan anak juga merupakan tanggung jawab kita semua, salah satunya merupakan upaya pencegahan stunting," sambung Azwandi.

BACA JUGA:Cegah Stunting, Wabup Zurdi Nata Serahkan Adminduk dan Sertifikat Elsimil pada Pengantin

Selain itu, Azwandi juga berharap kegiatan percepatan penurunan stunting yang diselenggarakan di setiap desa seperti tahun sebelumnya dapat berjalan kembali pada tahun ini. Supaya pemerintah dapat memberikan edukasi langsung kepada masyarakat.

"Di sisi lain, kami juga mendukung arah pembangunan kesehatan dititik beratkan pada upaya promotif preventif, karena dapat memberikan dampak yang lebih luas dan lebih efisien dari sisi ekonomi," terangnya.

Salah satu fokus utama pemerintah melakukan percepatan penurunan stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan atau HPK, serta usia remaja menjadi komponen utama pembangunan kesehatan yang berkelanjutan sebagai investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Tag
Share