Musim Hujan, dr. Febi: Waspada Demam Berdarah Mengintai

DEMAM : Direktur RSUD Kepahiang, dr. Febi Nursanda mengingatkan supaya masyarakat mewaspadai penyakit demam berdarah dengue yang rentan menyerang saat musim penghujan.--DOK/RK

Radarkoran.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat beberapa waktu terakhir, terutama ketika musim hujan tiba. Seperti yang diketahui, demam berdarah merupakan penyakit yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti, yang mana nyamuk tersebut sering ditemukan di genangan air.

Demam berdarah dapat menyerang siapapun. Karena itu, Direktur RSUD Kepahiang, dr. Febi Nursanda mengingatkan supaya masyarakat mewaspadai penyakit mematikan tersebut.

Dia menjelaskan, terdapat populasi yang rentan terkena DBD, yakni anak, Lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh rendah.

"DBD ini bisa  menyerang siapa saja. Populasi yang rentan terkena demam berdarah adalah anak-anak, Lansia, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah," kata dr Febi, Minggu 05 Mei 2024.

BACA JUGA:GAWAT! Pasien RSUD Kepahiang Didominasi Sakit DBD, Jumlahnya Sudah Puluhan

Lebih lanjut, dr Febi menjelaskan, DBD dapat menyebabkan kematian terhadap pasien, jika terlambat dalam mendiagnosa, serta melakukan penanganan media yang dialami.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat, saat merasakan demam tinggi disertai meriang untuk segera mendatangi petugas medis agar mendapatkan penanganan kesehatan.

"Demam berdarah dapat mengalami perburukan bahkan menyebabkan kematian, hal ini disebabkan karena diagnosa yang terlambat. Di mana pasien datang berobat, sudah masuk dalam kondisi penanganan yang terlambat. Maka dari itu, apabila merasakan gejala demam, segeralah mendatangi pusat layanan kesehatan untuk segera mendapatkan penanganan medis," jelas dr Febi.

Adapun gejala-gejala yang dapat diperhatikan adalah ketika demam tinggi selama dua hingga tujuh hari yang disertai nyeri, sakit kepala dan belakang bola mata, mual, diare, bercak-bercak di kulit, mimisan, gusi berdarah, dan BAB hitam. 

Selanjutnya, dr. Feby lantas menambahkan, penanganan pertama yang dapat dilakukan ketika mendapati gejala tersebut, yakni minum air putih atau jus dengan jumlah yang banyak, minum obat penurun panas, makan makanan yang bergizi, serta istirahat. Jika gejala berlanjut segera periksa ke dokter.

Di sisi lain, dr Febi menuturkan, penyakit demam berdarah dapat dicegah atau dihindari dengan memberantas jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti. Tetapi menurutnya hal tersebut tidak cukup, karena perlu untuk membersihkan lingkungan sekitar, terutama yang menjadi tempat Aedes aegypti berkembang biak.

BACA JUGA:Ancaman Nyata, Dalam 2 Bulan Terjadi 34 Kasus DBD di Kabupaten Kepahiang

"Untuk memberantas jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti tidak cukup mencegah tumbuh kembang Aedes aegypti. Yang perlu dilakukan, membersihkan tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi atau ember-ember penampung air, lalu menutup tempat penampungan air tersebut dan merapikan barang-barang tidak terpakai atau menguburnya," demikian dr Febi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan