Ancaman Nyata, Dalam 2 Bulan Terjadi 34 Kasus DBD di Kabupaten Kepahiang

DBD : Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang, Wisnu Irawan, S.Kep, MM mengungkapkan, dalam kurun waktu 2 bulan tahun 2024 ini sudah terjadi 34 kasus DBD di Kabupaten Kepahiang. --EPRAN/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Dalam kurun waktu 2 bulan saja, telah terjadi 34 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Kasus DBD tersebut terjadi sepanjang Januari-Februari 2024, yang tersebar di wilayah kerja 6 Puskesmas di Kabupaten Kepahiang. 

Yakni di wilaya kerja Puskesmas Cugung Lalang, Puskesmas Kabawetan, Puskesmas Pasar Kepahiang, Puskesmas Ujan Mas, Puskesmas Durian Depun serta Puskesmas Kelobak. Kasus DBD yang terjadi ini tak lepas dari faktor cuaca yang tak menentu, seperti yang terjadi sekarang ini, sebentar hujan, sebentar panas. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang, H. Dr. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM mengungkapkan, kasus DBD yang terjadi berpotensi bertambah lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu tersebut. Dia menyebutkan bahwa DBD selalu mengintai dan ancaman nyata bagi kesehatan.

"Dengan kondisi cuaca sebentar hujan sebentar panas seperti saat ini, kepada masyarakat kami ingatkan agar waspada dari ancaman DBD. Karena, kondisi cuaca seperti sekarang ini memang rentan-rentannya kasus DBD," kata Wisnu Irawan, Sabtu 09 Maret 2024.

BACA JUGA:2 Warga Meninggal Dunia Akibat DBD

Lanjut disampaikan oleh Wisnu Irawan, data 34 kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Kepahiang hanya dalam waktu 2 bulan. Rinciannya Januari sebanyak 15 kasus DBD dan Februari sebanyak 19 kasus DBD. Jika dibandingkan dari tahun 2023 lalu, Wisnu Irawan membenarkan adanya peningkatan kasus DBD di Kabupaten Kepahiang pada awal tahun 2024 ini."Per 2 bulan tahun 2023 lalu, kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Kepahiang hanya 13 kasus dengan sebaran juga di wilayah kerja 6 Puskesmas," terang Wisnu Irawan. 

Ia kembali mengungkapkan, kasus DBD yang terjadi pada awal tahun ini terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Pasar Kepahiang sebanyak 12 kasus, Durian Depun 10 kasus, Cugung Lalang 6 kasus, Kabawetan 3 kasus, Ujan Mas 1 kasus, dan Kelobak 1 kasus. 

Menurutnya, kondisi cuaca yang tidak menentu penyebabkan perkembangan nyamuk penyebab DBD meningkat. Untuk mengantisipasi terserang DBB, maka

masyarakat harus tetap waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kesehatan badan. 

"Ya lihat saja cuaca di daerah kita akhir-akhir ini, terkadang hujan, terkadang terjadi panas. Kondisi seperti ini, mempercepat perkembangan nyamuk DBD yang dampaknya terhadap kesehatan masyarakat," terang Wisnu Irawan. 

Untuk pencegahan efektif perkembangbiakan nyamuk DBD, masyarakat bisa menerapkan langkah Menguras, Menutup, serta Memanfaatkan Barang Daur Ulang atau 3M. Kemudian membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mengubur wadah yang dapat menampung air. 

Selain itu, yang juga harus dilakukan masyarakat adalam mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi dan tidur menggunakan kelambu.

BACA JUGA:Cegah DBD, Dinkes Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

"Masyarakat harus PHBS, tetap menjaga kebersihan rumah dan lingkungan rumah masing-masing. Sehingga jentik nyamuk DBD tidak membesar menjadi nyamuk yang dapat membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian," demikian Wisnu Irawan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan