4 Karung Kopi Warga Despetah Dicuri di Teras, Pelaku Ingin Bakar Rumah Korban, Api Sudah Membesar

PENCURIAN : Warga Daspetah Kecamatan Ujan Mas mengalami kehilangan 4 karung kopi petik merah basah habis panen yang disimpan di teras rumah.--IYUS/RK

Radarkoran.com - Masyarakat Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, khususnya petani kopi semakin khawatir sekaligus meradang. Bagaimana tidak, saat ini petani kopi dibuat resah oleh semakin nekatnya pelaku maling kopi. Seperti yang terjadi di Desa Daspetah Kecamatan Ujan Mas. Bukan sebatas mencuri kopi, terduga pelaku juga ingin membakar rumah pemiliknya. 

Diketahui, sebanyak 4 karung kopi hasil panen milik warga Desa Desepetah yang disimpan di teras rumah raib dogondol dicuri. Hal ini diungkapkan langsung oleh korban, yakni Hendri (24) warga Desa Daspetah. Dipaparkannya, masyarakat masih kesulitan mengungkap kasus pencurian kopi yang kerap merugikan petani. Sebaliknya, pelaku pencurian semakin nekat melakukan tindakan pencurian.

"Jangankan kopi di kebun, kopi hasil panen yang sudah di teras rumah saja nekat diembatnya. Tadi malam (Selasa, red), kopi saya dimaling empat karung di depan rumah. Kopi tersebut baru saja dipanen dari pagi sampe sore. Dari kebun belum sempat dijemur, dibawa pulang ke rumah, masih saja digasak maling. Memang sudah keterlaluan," ujar Hendri, Rabu 15 Mei 2024.

Lebih lanjut Hendri menerangkan, pencurian kopi tersebut terjadi pada malam hari, saat turun hujan. Pencurian kopi ini diduga dilakukan lebih dari 1 orang.

BACA JUGA:Harga Kopi Naik, Petani Rela Bermalam di Kebun

"Dugaan saya pencurinya lebih dari satu orang. Karena kopi yang dicuri cukup banyak, empat karung. Dan kopi saya itu masih basah lantaran belum sempat dijemur, pasti cukup berat," jelasnya.

Selain itu, dikatakan Hendri, pencurian yang dialaminya pada Selasa 14 Mei 2024 malam terbilang sadis. Lantaran nyaris mengakibatkan kebakaran rumah.

"Pelaku mencuri kopi saya, kisaran tengah malam, saat turun hujan. Waktu itu saya belum begitu lelap tidur. Merasa tidak enak perasaan, saya ke luar dan saat itulah saya melihat di samping rumah saya ada kobaran api yang cukup besar," terangnya.

Lebih lanjut, Hendri mengungkapkan, kobaran api berhasil dipadamkan sebelum menyambar ke seluruh bangunan rumah.

"Sebelum api berhasil dipadamkan, saya membangunkan istri dan anak saya. Setelah api berhasil dipadamkan dan suasanya sudah sedikit tenang, saya ke pergi teras depan rumah saya, untuk  memeriksa karung kopi hasil panen," paparnya.

BACA JUGA:Camat Tebat Karai : Jangan Jual Kopi Basah

"Ternyata keempat karung kopi saya sudah hilang. Dua kejadian ini sepertinya ada kaitannya. Saya rasa api di rumah saya itu ulah pelaku pencuri kopi yang memang ingin membakar rumah saya. Oleh karena itu, saya ingatkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kepahiang, khususnya petani kopi, supaya lebih waspada. Karena di tengah-tengah kenaikan harga kopi saat ini, tindak pencurian kopi pun meningkat," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan