Baznas Provinsi Bengkulu Dorong Optimalisasi Zakat ASN dan BUMN/BUMD
Kepala Baznas Provisni Bengkulu, Fazrul Hamidy--GATOT/RK
Radarkoran.com - Baznas Provisni Bengkulu mendorong optimalisasi pengumpulan zakat bagi kalangan ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu termasuk pemerintah kabupaten/kota.
Kepala Baznas Provisni Bengkulu, Dr. H. Fazrul Hamidy, SH, MH mengatakan, ASN menjadi pihak terbesar yang melakukan pembayaran dan pengumpulan zakat, infaq dan sedekah di wilayah Bengkulu. Untuk itu, Baznas Provisni Bengkulu dan jajarannya terus mendorong agar sektor ini dapat terus dioptimalkan.
"Yang terbesar zakat ini sebenarnya dari ASN Provisni Bengkulu," kata Fazrul.
Disisi lain Baznas juga mendorong agar BUMN/BUMD juga dapat mengoptimalkan pembayaran zakat ke daerah. Dan hal tersebut telah diimbau secara menyeluruh oleh pemerintah. Sehingga nantinya zakat, infaq maupun sedekah yang terkumpul dapat dimanfaatkan dengan baik oleh daerah, terutama dalam upaya menekan angka kemiskinan.
"Manfaat dari zakat itu luar biasa. Kemiskinan Bengkulu ini kan sekitar 14 persen dan dengan kepedulian Baznas atas titipan zakat itu,maka semakin lama akan semakin berkurang (angka kemiskinan)," tutur Fazrul.
Sementara itu, dari target pengumpulan zakat tahun 2024 sebesar Rp 13 miliar, Baznas Provisni Bengkulu hingga saat ini telah mengumpulkan sebanyak Rp 4,8 miliar.
"Target tahun ini Rp 13 miliar, insyaallah akhir tahun nanti bisa tercapai," tambah Fazrul.
BACA JUGA:Guru TK/PAUD Berperan Penting Ciptakan Anak Berkepribadian Baik
Lebih jauh, dari pengumpulan zakat yang dilakukan, Fazrul menyebut sekitar 80 persen akan didistribusikan kepada pihak yang berhak menerima yakni 8 asnaf diantaranya, fakir, miskin, amil (orang yang mengurus zakat), muallaf (orang yang baru memeluk Islam), Riqab (hamba sahaya), Gharimin (orang yang berhutang), Fi Sabilillah (orang yang sedang berjuang dijalan Allah), Ibnu Sabil (orang yang dalam perjalanan).
Dengan penyaluran yang tepat dan kepada pihak yang berhak, upaya yang dilakukan akan membantu menurunkan angka kemiskinan di daerah.
"Sumbangan dari Baznas untuk penurunan angka kemiskinan itu sekitar 1 hingga 1,5 persen," singkatnya. (gju)