Kepada Anggota, Kacab Sky Bengkulu Ngaku Sebagai Korban

Beginilah bentuk latar layar aplikasi Sky, yang kini banyak anggotanya di Provinsi Bengkulu mulai meradang, lantaran janji mendapatkan hasil dari top up dana ke aplikasi tersebut tidak kunjung terealisasi. --FOTO/TANGKAPAN LAYAR

Radarkoran.com - Setelah munculnya permasalahan atas dugaan investasi bodong pada aplikasi penghasil uang Sky. Saat ini Kepala Cabang (Kacab) Sky Bengkulu yakni JTR menyampaikan kalau dirinya juga menjadi korban pada aplikasi tersebut. Hal itu diutarakan JTR terhadap DO (22) dan RZ (22), yang merupakan korban dari investasi yang diduga bodong tersebut.

Diceritakan RZ, JTR ini mengaku jika ia menjadi korban aplikasi SKY hingga ratusan juta. Padahal, lanjut RZ, maksud dan tujuan kedatangannya bersama  DO, ingin menanyakan kejelasan perihal uang yang mereka depositkan pada aplikasi Sky. 

"Ya, kepada kami JTR ini mengaku kalau dirinya juga jadi korban. Padahal beliau ini merupakan Kacab untuk Provinsi Bengkulu. Padahal sudah jelas, untuk perengkrutan anggota dikomamdoi oleh beliau ini," ujar RZ, Senin 17 Juni 2024.

Selain mengklaim dirinya juga menjadi korban, JTR juga mengaku masalah tersebut sudah dilaporkan ke Mapolda Bengkulu. 

Berdasarkan keterangan dari DO dan RZ, wartawan Radarkoran.com mencoba menghubungi JTR lewat Whatsapp, namun hingga berita ini ditulis, JTR tidak kunjung membalas ataupun memberi keterangan.

BACA JUGA:Tergiur Aplikasi Sky, Korban Kehilangan Uang Biaya Kuliah Rp 10 Juta

Begitu juga dengan Kabid Humas Polda Bengkulu yang dihubungi oleh Radarkoran.com, untuk menanyakan laporan yang dilayangkan oleh JTR seperti yang ia akui.

Untuk diketahui, korban dugaan investasi bodong melalui mesin penghasil uang Aplikasi Sky hingga saat ini terus bermunculan. Bukan hanya DO (22) warga Kabupaten Kepahiang, RZ  (22) yang merupakan warga Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu juga ikut tertipu investasi skema ponzi ini.

Mirisnya lagi, uang yang diinvestasikan tersebut merupakan biaya kuliahnya pada salah satu perguruan tinggi di Kota Bengkulu. Kepada Radarkoran.com RZ mengakui, uang tersebut merupakan uang pemberian orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat berkuliah, termasuk uang tempat tinggal.

"Rp 10 Juta yang sudah saya depositkan pada aplikasi tersebut. Padahal uang tersebut merupakan pemberian orangtua, untuk memenuhi kebutuhan kuliah. Saat ini saya kebinggungan untuk menutupi uang tersebut, karena kondisi ekonomi orangtua saya juga sulit. Ya bahkan untuk biaya makan sehari-hari saya numpang keteman-teman," ujarnya.

Diceritakan oleh RZ, awal mula dirinya tertarik untuk melakukan investasi ini, bermula dari ajakan saudaranya yang memang berdomisili di Kota Bengkulu. Selain tergiur dengan keuntungan yang dijanjikan, niat untuk meringankan beban orangtua yang membiayai kuliahnya juga mendasari RZ ikut jadi anggota Sky.

BACA JUGA:Digaji Hingga Rp 64 Juta/Bulan, Kacab Sky Bengkulu Tidak Bisa Dihubungi Anggotanya

Kemudian admin yang ada di group WhatsApp khususnya wilayah Provinsi Bengkulu juga memiliki latar belakang sebagai dosen, menambah kepercayaan RZ pada aplikasi tersebut. Tetapi dengan kondisi aplikasi Sky yang sekarang diduga bodong ini, RZ harus menunda niat baiknya untuk membantu perekonomian orang tuanya. 

"Niat saya, dengan deposit yang saya lakukan itu, hasilnya bisa meringankan beban orang tua saya untuk menguliahkan saya. Namun kenyataannya, dengan munculnya kisruh ini, niat baik ini harus tertunda, bahkan saya pun menjadi korban penipuan," demikian RZ.

Tag
Share