Tergiur Aplikasi Sky, Korban Kehilangan Uang Biaya Kuliah Rp 10 Juta
Beginilah bentuk latar layar aplikasi Sky, yang kini banyak anggotanya di Provinsi Bengkulu mulai meradang karena janji mendapatkan dari top up dana ke aplikasi tersebut tidak kunjung terealisasi. --FOTO/TANGKAPAN LAYAR
Radarkoran.com - Korban dugaan investasi bodong melalui mesin penghasil uang Aplikasi Sky, hingga Kamis 13 Juni 2024 terus bermunculan. Tidak hanya DO (22) warga Kabupaten Kepahiang, ada juga RZ (22) yang merupakan warga Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Dia mengaku ikut tertipu lantaran berinvestasi pada skema ponzi tersebut. Mirisnya lagi, uang yang diinvestasikan merupakan biaya dirinya kuliah di salah satu perguruan tinggi yang ada di Kota Bengkulu. Ini diutarakan RZ kepada wartawan Radarkoran.com.
Dia mengakui, uang tersebut merupakan uang pemberian orang tua untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ketika berkuliah termasuk uang tempat tinggal.
"Rp 10 juta yang sudah saya depositkan ke aplikasi tersebut. Iya, uang itu merupakan pemberian orangtua, untuk memenuhi kebutuhan ketika kuliah. Saat ini saya kebinggungan untuk menutupi uang tersebut, karena kondisi ekonomi orangtua saya juga sulit. Bahkan untuk biaya makan sehari-hari saya saat ini terpaksa numpang ke teman-teman," ujarnya.
Diceritakan RZ, ia tertarik berinvestasi di Aplikasi Sky bermula dari ajakan saudaranya yang berdomisili di Kota Bengkulu. Selain tergiur keuntungan yang dijanjikan, niat untuk meringankan beban orangtua yang membiayai kuliahnya, merupakan alasan RZ untuk ikut menjadi anggota Sky.
BACA JUGA:Digaji Hingga Rp 64 Juta/Bulan, Kacab Sky Bengkulu Tidak Bisa Dihubungi Anggotanya
Kemudian ia yakin untuk bergabung karena admin yang ada di group WhatsApp khususnya wilayah Provinsi Bengkulu memiliki latar belakang sebagai dosen. Namun sepertinya dengan kondisi aplikasi Sky yang sekarang diduga bodong, RZ harus menunda niat baiknya untuk membantu perekonomian orang tuanya.
"Niat saya dengan deposit itu, hasilnya bisa meringankan beban orangtua untuk menguliahkan saya. Tetapi kenyataannya, dengan munculnya kisruh ini, niat baik ini harus tertunda, malah bisa jadi korban penipuan," papar RZ.
Sementara itu, berdasarkan penyampain salah seorang anggota group WhatsApp yang tak mau namanya disebutkan, Rabu 11 Juni 2024, dirinya bersama beberapa koraban dugaan investasi bodong ini menemui JTR Kepala Cabang Bengkulu di kediamannya.
Kepada narasumber, JTR mengungkapkan bahwa dirinya juga merupakan korban dari aplikasi Sky dengan jumlah investasi mencapai ratusan juta. JTR ini juga mengakui jika dirinya mengenal Aplikasi Sky berawal dari ajakan rekannya bernama SH yang diketahui merupakan salah satu dosen pada perguruan tinggi di Kota Bengkulu.
Selanjutnya JTR menambahkan bahwa, bukan hanya 2 group WhatssApp Sky saja yang dia kelola, melainkan ada 3 group WhatsApp yang beranggotakan masing-masing ratusan orang di Provinsi Bengkulu. Dari 3 group WhatsApp yang menjadi wadah mempromosikan Sky, terdiri 6 admin atau 1 group dengan 2 admin.
Saat ini, hanya JTR lah yang masih bisa dihubungi. Karena selain dia, berdasarkan pengakuan JTR, sudah tidak ada lagi admin group WhatssApp Sky yang bisa dihubungi, apalagi ditemui.
"Kami mendatangi kediaman JTR untuk menagih uang yang sudah kami depositkan. Namun sesampainya kami di rumahnya, JTR mengelak lantaran dirinya juga merupakan korban. Dan beliau menjelaskan awal mula bergabung, dan menjadi Kepala Cabang di Bengkulu," terangnya.
Tak sampai di situ, kepada narasumber, JTR juga mengatakan kalau dirinya telah melaporkan apliksi Sky ke Polda Bengkulu, agar dilakukan pembelokiran rekening Bank PT. Tri Usaha Berkat milik Sky.