Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Terdiferensiasi dengan Alam Terbuka

Sumarlin Efendi, S.Pd.I, GR seorang guru berprestasi di Kabupaten Kepahiang yang belum lama ini berhasil menjuarai Kategori foto pada Ajang Festival Kurikulum Merdeka.--RIAN/RK

Radarkoran.com - Banyak teknik yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk memberikan suasana nyaman saat menyampaikan materi kepada peserta didik. Tujuannya tidak lain tetap agar peserta didik tersebut bisa dengan mudah memahami, dan menerapkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Salah satu teknik pembelajaran dalam menginplementasikan Kurikulum Merdeka, menurut Sumarlin Efendi, S.Pd.I, GR yakni pembelajaran terdiferensiasi dengan materi layanan Bimbingan Konseling (BK) di alam terbuka. Sebab menjadi salah satu cara yang tepat dan mudah dalam menerapkan kategori setiap pembelajaran.

"Karena belajar merupakan langkah memberikan perubahan yang relatif permanen dalam menggali potensi dan perilaku siswa. Jadi, hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat dengan memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik tersebut," kata Sumarlin seorang guru berprestasi di Kepahiang yang belum lama ini berhasil menjuarai Kategori Foto pada Ajang Festival Kurikulum Merdeka.

Dia berpendapat, belajar di alam terbuka langkah yang tepat menerapkan Kurikulum Merdeka. Karena hal ini menjadi alternatif untuk memberikan input pengamalaman langsung kepada siswa. "Karena di alam terbuka, siswa-siswi akan merasa lebih senang, otomatis pikiran akan menjadi fokus pada layanan yang diberikan," terang Sumarlin, Sabtu 29 Juni 2024.

BACA JUGA:Mewakili Kepahiang, Sumarlin Juara 1 Kategori Foto Festival Kurikulum Merdeka

Selanjutnya Sumarlin menambahkan, belajar di alam terbuka khususnya pada materi BK, para pelajar dapat berpikir bahwa belajar tak harus berada di dalam kelas atau ruangan dalam situasi formal. Namun, pembelajaran dapat dilakukan di manapun tempatnya sehingga mereka terpacu untuk terus selalu belajar.

"Saya mencoba menginplementasikan Kurikulum Merdeka melalui layanan diskusi di alam terbuka, materi Bimbingan Konseling, terhadap anak-anak yang terdiferensiasi. Hasilnya sejauh ini positif, dibuktikan dengan minat belajar para pelajar terdiferensiasi terus meningkat," demikian Sumarlin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan