Donald Trump jadi Perhatian IMM Kepahiang
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kepahiang menyikapi insiden yang dialami Trump saat kampanye.--IYUS/RK
Radarkoran.com - Pernyataan Donald Trump, kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik AS, disebut mendiskreditkan umat islam, menjadi perhatian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kepahiang sebagai Islamophobia kesiangan.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kepahiang, Akmar Diansyah, S.Pd menuturkan, bakal calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyerukan penutupan total dan menyeluruh masuknya warga muslim ke AS. Pernyataan ini merupakan paling provokatif di dalam kampanye pencalonan Donald Trump sebagai presiden AS.
"Donal Trump perlu belajar lagi tentang demokrasi, dan perlu belajar tentang komunitas Islam," sampai Ketua IMM Kepahiang Akmar Diansyah kepada Radarkoran.com, Senin 15 Juli 2024.
Lebih lanjut Akmar mengatakan, beberapa tahun lalu Donald Trump melarang kaum muslim dari tujuh negara memasuki wilayah Amerika Serikat adalah untuk melindungi negeri itu dari ancaman terorisme.
BACA JUGA:Telinga Kanan
"Ya faktanya bukan kaum muslim atau imigran dari negara-negara berpenduduk islam yang meneror, melainkan sesama warga Amerika begitupun saat Trump berkampanye," papar Akmar.
Insiden Trump dan pendukungnya ditembak di tengah kampanye pada Sabtu 13 Juli 2024 sore di Butler, Pennsylvania. Penembaknya, Thomas Matthews Crooks warga kulit putih dan bukan dari 7 negara yang di cap Trump sebagai sarangnya teroris.
"Pelaku penembakan saat Trump berkampanye tewas ditembak Secret Service atau pasukan pengamanan Presiden. Ya jadi terbukti bukan warga muslim sebagai teroris seperti yang selama ini Trump takutkan, melainkan dari warga kulit putih," tegas Akmar.